Harga Karet Merosot, Dewan Sarankan Pemkab Talangi
TELUK KUANTAN- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kuansing menyarankan agar pemerintah daerah mentalangi harga karet di tingkat petani. Pasalnya, sejak harga komoditi karet anjlok cukup lama membuat nasib petani karet di Kabupaten Kuansing kesulitan ekonomi.
Harga karet di tingkat petani saat ini hanya berkisar Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per kilogram. Anjloknya harga komoditi unggulan masyarakat Kuansing ini, berdampak terhadap ekonomi masyarakat, apalagi masyarakat asli Kuansing sebagian besar menggantungkan kehidupannya menderes karet setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Kalau di Rohul itu pemerintah sudah menganggarkan untuk mentalangi harga karet ditingkat petani, kita minta pemkab juga menyiapkan anggaran untuk subsidi harga karet ditingkat petani," kata anggota Banggar DPRD Kuansing Andi Nurbai dalam pembahasan RAPBD 2015 di Kantor DPRD Kuansing, Selasa (9/12).
Semenjak harga komoditi unggulan terutama karet ini anjlok, kondisi ekonomi masyarakat kita cukup memprihatinkan, hasil dari karet tidak sebanding dengan biaya hidup saat ini yang cukup tinggi ditambah semenjak harga BBM naik harga kebutuhan pokok menjadi mahal.
Sementara Ketua DPRD Kuansing Andi Putra sepakat agar harga karet di tingkat petani ini diberikan subsidi oleh pemerintah supaya ekonomi masyarakat kembali membaik. "Memang harga karet cukup rendah, ini harus dicarikan solusinya oleh pemerintah dengan memberi subsidi harga kepada petani karet," kata politisi Golkar ini. (rob)