Tak Disertai RKA, Siak IV Ditolak
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Plt Sekdaprov Riau, M Yafiz, mengungkapkan, pihaknya tidak bisa memasukkan anggaran pembangunan Jembatan Siak IV dalam APBD Riau 2016. Hal itu disebabkan Dinas Bina Marga memasukkan anggaran tersebut dalam bentuk gelondongan, tanpa disertai Rencana Kerja Anggaran.
Tak Disertai Karena masuknya secara gelondongan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Riau, terpaksa membatalkannya, karena tidak sesuai dengan peraturan. Buntutnya, anggaran sebesar Rp110 miliar tersebut tidak bisa masuk dalam APBD murni 2016.
"Bagaimana kita mau memasukkanya, perinciannya tidak ada. Mereka mengatakan ada anggarannya, tapi kita minta rinciannya RKA-nya, tidak ada diserahkan. Kita tidak menolaknya tapi tidak kita anggarkan. Karena anggarannya gelondongan, ya tidak bisa lah," ujarnya, Selasa (29/3).
Dijelaskan Yafiz, pihaknya tidak bisa memasukkan anggaran jika Detail Enginering Disign (DED) tidak disiapakan Binamarga. Untuk itu ia meminta agar Binamarga menyiapkan secara rinci apa-apa yang dibutuhkan.
"Kan perlu ada gambarannya, berapa semennya, berapa besinya dan yang lainnya, berikut harganya. Ini yang tidak ada diajukan mereka. Kalau sudah ada rinciannya, bisa saja dimasukkan di APBD Perubahan ini," ungkap Yafiz.
Diajukan Lagi Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Riau, Syafril Tamun, mengakui pihaknya tidak ada merincikan apa saja yang akan dibutuhkan dalam kelanjutan pembangunan Jembatan Siak IV tersebut. Ketika itu, pihaknya hanya mengajukan anggaran dari perhitungan teknis saja yakni sebesar Rp110 miliar.
"Taksiran kami sebagai orang teknis, sudah menghitungnya. Karena tak ada dasarnya, jadi tidak diterima Bappeda, jadi dicarikan solusinya harus dihitung oleh orang konsultan independen. Sekarang sudah kami jalani," ujar Syafril Tamun.
Langkah selanjutnya kata Tamun, pihaknya telah melaksanakan apa yang diminta oleh Bappeda, dengan merinci semua RKA-nya, bahkan sudah ada MoU dengan pihak pengerja dan hasil MoU telah di berikan kepada Dewan pada pekan lalu.
Direncanakan pada pertengahan April ini akan dilakukan ekspose rencana kelanjutan Pembangunan Jembatan Siak IV dengan DED-nya.
"Jadi itulah dasar untuk pengusulan kelanjutan pembangunannya. Dimana kita akan memasukkan anggarannya pada APBD Perubahan 2016 ini. Kita juga koordinasi dengan konsultannya dan hasilnya kurang lebih anggarannya sama dengan apa yang kami sampaikan, Rp110 miliar juga," katanya.
Secara konstruksi pembangunannya, kata Tamun, akan dilaksanakan dengan sistem multiyears. Pengerjaannya telah dikonsultasikan dengan Kementerian PU, sesuai permintaan dari LKPP. Surat dari Kementerian telah turun dimana isinya pembangunannya, sesuai dengan konstruksinya harus ada satu kesatuan dengan pembangunan awalnya.
"Jadi kita ada tembusan surat dari Kementrian, ada rekomendasinya dimana pengerjaannya boleh PL tanpa melalui lelang. Kalau yang awalnya dikerjakan oleh BUMN PP, bisa jadi nanti dilanjutkan," ungkapnya.
"Kemudian anggarannya kita masukkan di APBD P ini Rp22 miliar sisanya di APBD murni 2017, kalau bisa selesai ditahun depan lebih baik lagi," tutupnya. (nur)