Wawako Dumai Dukung ‘Plastik Berbayar’
Dumai (riaumandiri.co)-Guna mengurangi sampah plastik dan mewujudkan Indonesia bebas sampah pada 2020, Pemerintah Kota Dumai mendukung kebijakan plastik berbayar di pasar modern seperti swalayan dan minimarket.
"Plastik merupakan limbah sampah yang sulit dibersihkan karena butuh waktu lama untuk hancur. Tapi disisi lain kantong plastik sangat membantu masyarakat untuk membawa barang belanjaannya," kata Wakil Walikota Dumai, Eko Suharjo, Senin (28/3).
Kendati demikian, kata dia, tentunya program Pemerintah Pusat juga harus di dukung penuh oleh Pemerintah Daerah. Sehingga penerapan kantong plastik berbayar diharapkan masyarakat dapat mengurangi pemakaian plastik ketika berbelanja.
"Ini ada imbal baliknya apa yang diprogramkan pemerintah. Secara tidak langsung dengan adanya peraturan plastik berbayar bisa menekan volume limbah sampah yang ditimbun pemerintah di tempat penampungan akhir (TPA)," ucapnya.
Dikatakan Eko, untuk mengatasi jumlah volume sampah, Dinas Kebersihan Dumai, harus bisa berupaya mendaur ulang sampah untuk menghasilkan produk daya guna, namun tentu saja tetap membutuhkan dukungan masyarakat.
"Kita tentu berharap Dumai bebas sampah dan semua sudah dilakukan dengan daur ulang dan masyarakat hendaknya mendukung melalui buang sampah pada tempat yang disediakan dan jangan sembarangan," kata Wawako Dumai.
Sedangan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Dumai, Bambang Suriyanto menilai Dumai sudah layak untuk menerapkan penggunaan plastik berbayar ini agar pemakaian berkurang dan limbah sampah plastik dapat ditekan.
"Beberapa toko modern dan ritel sudah menerapkan pemakaian plastik berbayar, dan kita akan berkordinasi dengan instansi terkait untuk pengawasan dan sosialisasi lebih lanjut," terang dia.
Sementara sejumlah warga mengaku keberatan dengan adanya plastik berbayar di toko modern tersebut usai berbelanja. Apalagi dengan kondisi ekonomi sedang sulit seperti ini seharusnya pemerintah tidak banyak melakukan kebijakan seperti ini.
"Kini, ekonomi sedang lesu kok malah pemerintah membuat program seperti ini. Kami juga tidak mendapatkan sosialisasi tentang adanya penerapan kantong plastik berbayar di sejumlah pasar modern," tutur Nando, salah seorang warga. (zul)