Bunga Deposito Terus Beranjak Turun
Jakarta (riaumandiri.co)-Bunga simpanan deposito semakin kuncup pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menurunkan batas atas (capping) bunga deposito perbankan awal Maret ini.
Penurunan setoran giro wajib minimum (GWM) primer juga berandil menurunkan bunga deposito.
Pada kuartal II nanti, tren bunga deposito akan semakin rendah. Nah, ini menggiring bank menggunting bunga kredit di semester II-2016.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan, LPS memantau suku bunga pasar untuk deposito sudah turun 12 basis poin (bps) atau menjadi 6,82% pada pekan kedua dan ketiga Maret 2016, dari posisi 6,94% per minggu pertama Maret 2016. “Be berapa bank menurunkan bunga deposito 45 bps-75 bps,” kata Halim.
Agar bunga semakin rendah, LPS akan menurunkan bunga penjaminan (LPS rate) pada bulan April atau Mei 2016 mendatang. Halim memprediksi, suku bunga deposito akan turun minimal 75 bps hingga akhir tahun 2016.
Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia (BNI) Rico Rizal Budidarmo mengatakan, BNI telah memangkas bunga deposito pada awal Maret 2016. Bank ini menurunkan bunga deposito 150 bps untuk special rate, dan menurunkan bunga deposito sebesar 50 bps untuk counter rate.
"Jika bunga pasar turun maka bank-bank akan ikut untuk menurunkan kembali bunga deposito," ucap Rico.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menambahkan, sampai akhir tahun bunga deposito pasar diperkirakan masih akan turun lagi sebesar 25 bps- 50 bps.
Senada, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Haru Koesmahargyo mengatakan, ada potensi penurunan bunga deposito kembali sekitar 25 bps-50 bps di akhir tahun 2016. BRI telah memangkas bunga deposito 25 bps untuk special rate.
Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja bilang, BCA sudah menurunkan bunga deposito sebelum ada kebijakan baru capping bunga. "Tingkat suku bunga deposito BCA antara 5%-5,5%," kata Jahja.
Sementara Pahala Mansury, Direktur Bank Mandiri mengatakan, peluang bagi bank menurunkan bunga deposito memang masih terbuka, namun tidak terlalu signifikan, sekitar 25 bps-50 bps.
Adapun faktor pendorong penurunan bunga deposito antara lain tingkat inflasi, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), hingga kecukupan likuiditas di pasar.(kci/dar)