Usulan Pembangunan Jembatan Menanti Belum Ditanggapi
ROKAN IV KOTO (riaumandiri.co)- Kondisi memprihatinkan dirasakan warga Desa Banjar Datar, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu.
Warga yang bepergian ke luar desa dan anak sekolah yang pergi ke sekolah harus melalui rakit penyeberangan dengan membayar Rp10 ribu setiap melintas. Hal ini terjadi akibat minimnya pembangunan sarana insfranstruktur jembatan disungai Menanti.
Menurut warga setempat, usulan pembangunan jembatan di Sungai Menanti, sudah sering disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) namun hingga kini belum ada tanggapan. Padahal usulan pembangunan jembatan yang sampaikan hanya 30 meter.
Karenanya Warga mendesak Dinas Marga dan Pengairan (BMP) Kabupaten Rokan Hulu, agar membangun jembatan permanen di Sungai Menanti. Untuk menyeberang, selama ini warga hanya menggunakan rakit dan harus mengeluarkan uang sebesar Rp10 ribu.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan warga mendesak Pemkab Rohul dan Pemrov Riau, agar turun ke lapangan memantau kondisi warga dan anak sekolah saat menyeberangi Sungai Menanti. Karena kondisi penyeberangan sedikit mengancam keselamatan warga terlebih-lebih jika dalam keadaan banjir.
“Melihat kondisi penyeberangan saat ini cukup memprihatinkan pak. Usulan pembangunan yang kami sampaikan kepada pemerintah belum juga ditanggapi. Sementara setiap hari anak kami harus menggunakan rakit ke sekolah dan membayar Rp20 ribu per hari. Inilah yang kami rasakan selama ini,” keluh Usman (40) warga Desa Banjar datar, kepada Haluan Riau, Selasa (22/3).(gus)