SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Letak wilayah Kepulauan Meranti yang berada di daerah pesisir, dan terhubung langsung dengan luar negeri, menjadi rentan terhadap masuknya narkoba.

Apalagi Kepulauan Meranti memiliki beberapa pulau dan pelabuhan tikus, yang bisa dijadikan sebagai pelabuhan untuk memasukkan barang haram tersebut.

Untuk itu, dibutuhkan sinergi lintas sektor dan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat pesisir. Masyarakat harus dijadikan sebagai benteng terakhir dalam mengantisipasi masuknya narkoba.

Masyarakat luas harus terlibat aktif dalam upaya memutus mata rantai peredarannya sehingga akan semakin mempersempit ruang gerak para pelaku tindak pidana tersebut.

Demikian diungkapkan Efendi Rustam, Ketua Pemuda Muhamadyah Kabupaten Kepulauan Meranti, Selasa (22/3) kemarin.
Efendi mengatakan, penangkapan penikmat dan pengedar barang haram tersebut di Meranti terjadi secara terus-menerus.

 Dari tahun ke tahun angkanya tidak semakin menurun. Ini berarti bahwa wilayah Meranti telah dijadikan jalur perederan narkoba. Baik untuk kebutuhan lokal, maupun untuk jaringan nasional bahkan international.

Untuk menghadapi persoalan yang sangat mengkhawatirkan itu, diharapkan kerjasama antar lintas sektor guna memerangi perederan narkoba tersebut.    

Selain instansi teknis terkait yang harus terus bersinergy, masyarakat juga diharapkan turut memberikan andil dalam mengantisipasi masuknya narkoba yang dipastikan akan merusak mental generasi muda bangsa itu.

Sebab pelabuhan tikus  yang ada dipastikan sebagai sarana lalu lintas masuknya barang haram itu.
Untuk itu kepada masyarakat hendaknya diberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba yang akan mengancam kelangsungan masa depan bangsa kita ini.

"Sehingga keberadaan masyarakat di pesisir pantai dan di pelosok desa nantinya menjadi mampu sebagai pagar untuk meredam peredaran atau paling tidak mempersempit ruang gerak terhadap masuknya narkoba ke Meranti,” kata dia lagi.(jos)