Kisruh di LAP Benar Adanya

Muktarius Diminta Legowo

Muktarius Diminta Legowo

PANGKALAN KERINCI (HR)-Amril Mukmin bagian dari anak kemenakan dalam Lembaga Adat Petalangan Pelalawan menilai. kepemimpinan Muktarius di organisasi adat sudah tidak pantas. Pasalnya, mosi tak percaya yang dilayangkan para pemangku adat dalam agenda rapat kerja belum lama ini di Kecamatan Bandar Petalangan, adalah benar secara fakta. "Saya menjumpai para pemangku adat dengan membacakan surat mosi tak percaya itu. Jadi, tak ada kesan para pebatinan itu saya paksa membubuhkan tandatangannya. Jadi, jika kemudian Muktarius berupaya menemui dan membujuk para batin untuk kembali mencabut tanda tangan itu, ini jelas bentuk kemarahan atau kebakaran jenggot dari seorang Muktarius. Namun percayalah apa yang saya lakukan tak lebih ingin lembaga yang diisi oleh orang adat ini setidaknya ada perhatian dan pembinaan dari pengurus," tutur Amril Mukmin, Selasa (3/2). Dijelaskan Amril, karena dalam mosi tak percaya itu, salah satu poin pentingnya adalah Muktarius tidak transparan dalam penggunaan anggaran. Menurutnya, sejak tahun 2012 LAP menerima kucuran dana hibah dari Pembak senilai Rp250 juta. Hingga 2015 sedikitnya telah berlangsung tiga tahun anggaran. Layaknya sebuah organisasi, sambung Amril, setiap tahunnya mesti ada Laporan Pertanggung Jawaban pengurus terhadap semua anggota lembaga. Namun, telah berjalan tiga tahun anggaran, Muktarius tak pernah melaporkan LPj ke forum rapat LAP. Karena asumi publik akan miring, imbuhnya, bila Muktarius tak menyampaikan LPj ke jajaran pengurus. Bisa saja LPj ke Pemda sebagai pihak pemberi dana hiba itu LAP menyampaikan LPj-nya. Tapi, silahkan uji petik LPj Muktarius ke Pemda itu dengan real dilapangan. Sesuai fakta atau fiktif? Marhadi MR, Wakil Ketua Bidang Organisasi dalam LAP sangat menyayangkan kisruh yang terjadi di tubuh LAP. Marhadi menyarankan agar semua pihak bisa menahan diri dan berupaya untuk mencari solusi tanpa ada pihak lain yang dirugikan.(zol)