Pembanguna Jalan Poros Pangkalan Batang Terbengkalai
RENAK DUNGUN (RIAUMANDIRI.CO)- Masyarakat Kecamatan Pulau Merbau merasa kecewa dengan hasil pekerjaan pembangunan jalan Desa Pangkalan Balai, yang ditinggalkan tanpa rampung.
Sumber Haluan Riau dari desa tersebut mengungkapkan pada dasarnya volume jalan yang ditetapkan untuk dibangun sepanjang 3.000 meter. Namun realisasi lapangan hanya berkisar 2.880 meter saja. Demikian juga lebarnya semestinya 4 meter tapi hanya rata-rata 3,85 meter dan ketebalan aspal hanya 15 cm dari semestinya 16 cm.
“Kami minta kepada penegak hukum, siapapun yang terlibat di dalamnya harus bisa mempertanggungjawabkannya. Sebab tindakan seperti itu selain merugikan keuangan negara, juga merugikan masyarakat luas,” ungkap sumber yang tidak bersedia ditulis namanya itu.
Diungkapkannya, proyek tersebut dianggarkan melalui APBD kabupaten dengan nilai Rp.4 miliar lebih. Ternyata banyak kekurangan pekerjaan fisik sebagaimana lazimnya.
Untuk itu diminta kepada pihak terkait agar melakukan tinjauan lapangan, guna mengetahui kerugian negara dari pelaksanaan tersebut.
"Kami yakin ada penyimpangan mendasar dalam pelaksanaan itu, sehingga diyakini ada kerugian negara. Masyarakat Kecamatan Pulau Merbau sebagai masyarakat yang paling miskin di Kepulauan Meranti, itu terjadi karena sejak lama kondisi infrastruktur yang sangat terbelakang," tambahnya.
Program pemerintah kabupaten yang saat ini untuk mengejar ketertinggalan tersebut akan kembali dirusak oleh perbuatan perusahaan yang tidak bertanggung jawab. "Seperti yang terjadi pada pembangunan Jalan Desa Pangkalan Balai itu,” ucapnya lagi.(jos)