Bupati Jelaskan RTMPE kepada Datuk Yusuf
SIAK HULU (riaumandiri.co)-Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), akan membuat orang miskin di Kampar menjadi kaya, asal mau bekerja keras diiringi doa.
Hal itu dikatakan Bupati Kampar H Jefry Noer, ketika menjelaskan saat kunjungan Datuk Yusuf dari Negeri Malaysia bersama rombongan ke lokasi demplot RTMPE Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Minggu (13/3).
"Karena dengan kerja keras di lahan RTMPE ini, masyarakat bukan berarti harus menjadi petaninya tetapi hanya sebagai pemilik usaha, dengan begitu tentu akan menciptakan lapangan kerja, baik itu anggota keluarga sendiri atau masyarakat miskin," ujar Bupati.
Di samping itu, lanjut Jefry, jangan sampai masyarakat mengatakan bahwa usaha RTMPE hanya teori saja tetapi memang sudah diuji coba bahkan saat ini semua eselon di Kampar sudah mulai menerapkan usaha RTMPE sesuai bidang masing-masing SKPD.
Program RTMPE merupakan program sederhana yang dapat dilaksanakan oleh siapapun, asalkan mau bekerja dan berusaha apalagi lingkup kerjanya di sekitar Rumah tangga, sehingga dapat diterapkan.
Di antaranya seperti memelihara ternak sapi sebanyak 6 ekor saja, kemudian memanfaatkan urinenya, dari urine diolah dengan proses permentasi dan ditambah campur-campuran lain bisa menghasilkan pupuk cair, yang dalam satu bulan bisa menghasilkan sebanyak 500 liter paling sedkitnya, ada juga hasil dari kotoran padat bisa dijadikan biogas untuk sumber energy, selain itu di lahan RTMPE ada ternak ayam petelur, kalau ayam di pelihara sebanyak 100 ekor, akan mampu menghasilkan 60 sampai 70 butir telor perhari.
"Dari dua komoditi peternakan saja, sudah dapat menghasilkan uang jutaan dalam satu bulannya, ditambah penghasilan dari anakan sapi yang kalau dipelihara selama tiga tahun saja tentu sudah minimal 5 sampai 6 ekor anak sapi, ditambah daging ayamnya kalau ayam petelur kita pelihara selama enam bulam saja tentu sudah besar dan banyak dagingnya, ini tambahan penghasilan yang luar biasa, belum lagi hasil dari pertanian dan perikanannya, sebagai sumber penghasilan," ungkap Jefry.
Pemilik usaha, lanjutnya hanya memberi arahan dan mengajarkan cara kerja usaha, setelah itu mengontrolnya, hal itu kan dapat dilaksanakan semua petani,
"Karena itu dengan memanfaatkan lahan yang hanya 1 000 meter, kalau di kelola maksimal dan memiliki ilmunya tentu mampu mensejahterakan masyarakat Kampar, tutup Jefry Noer.(adv/humas)