SIAK (riaumandiri.co)-Minimnya masyarakat yang memiliki jiwa usaha membuat Bupati sedikit risau. Bupati menilai, banyak peluang usaha yang bisa dibuat di Siak, namun sebaliknya kebanyakan generasi muda memilih berebut kerja baik di perusahaan atau sebagai honorer.

Hal ini disampaikan Bupati Syamsuar, Kamis (10/3) dalam  Forum Konsultasi Publik Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di ruang Rapat Raja Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak.

Terkait modal, Syamuar menyebutkan di setiap kampung telah digulirkan program Usaha Ekonomi Desa-Simpan Pinjam (UED-SP) dengan angka awal Rp500 juta.

Dana tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha.

Jika alasan tidak memiliki keahlian, lanjut Bupati, masyarakat bisa memanfaatkan Balai Latihan Kerja sebagai tempat mengasah kemampuan.

"Saya rasa banyak peluang usaha yang bisa dikembangkan.

Masalah modal bisa pinjam ke Uaed-SP yang ada di tiap Kampung, soal tidak punya skill kita punya Balai Latihan Kerja di Mempura," kata Syamsuar.

Lebih jauh Syamsuar bercerita banyak orang sukses dari berwira usaha, bahkan ada PNS yang mengundurkan diri karena hasil usahanya lebih besar dibanding gaji pegawai.

Semangat wirausaha menurut Bupati menjadi tolak ukur kemampuan masyarakat dalam menghadapi MEA, jika sebagian besar warga Siak menjadi pelaku usaha, maka Siak akan cepat maju.

Tidak hanya itu, Bupati Syamsuar menjelaskan keseriusan pemerintah pusat dalam menggerakkan  Ekonomi Kreatif. Dibentuk sebuah lembaga Badan untuk mendorong lahirnya pengusaha muda dan memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

"Tanggal 15 Maret ini saya diundang Presiden untuk mengikuti pertemuan bersama Bupati dan Walikota membahas Ekonomi Kreatif  di Jakarta.

Hasil pembahasan nanti akan disosialisasikan pada masyarakat. Mudah-mudahan semakin muncul minat dan semangat masyarakat untuk menjadi pengusaha dan pelaku ekonomi kreatif,” pungkasnya. (adv/hms)