Harga Karet di Rohul Jadi Bahan Pembicaraan Warga
PASIR PENGARAIAN (riaumandiri.co)- Harga karet sudah bertahun-tahun berada di titik rendah. Untuk bulan ini harga getah karet di tingkat petani masih bertahan di angka Rp5900 per kilogram. Ironisnya, meski kondisi ini sudah berlangsung lama tapi belum ada penanggulangan dari Pemerintah.
Rendahnya harga getah karet saat ini menjadi bahan pembicaraan di warung kopi. Ada yang bilang rendahnya harga getah karet ini karena nilai tukar rupiah anjlok akibat berbagai sentimen pasar, bahkan ada yang bilang Pemerintah tak mampu memperbaiki ekonomi masyarakat. Berbagai spekulasi atau asumsi yang beredar di tengah masyarakat menambah penderitaan rakyat.
“Kondisi saat ini sangat terasa. Apalagi mendengar berbagai asumsi dikedai kopi, menambah pusing kepala petani karet. Karena informasi yang beredar tidak ada yang bisa dipertanggung jawabkan. Soalnya Pemerintah sendiri, masih diam dan belum menyampaikan alasan anjloknya harga getah karet ini,” kesal Sarman (43) yang diamini Ridwan (46) petani karet lainnya asal Rambah, Minggu (6/3).
Diakui Sarman dan Ridwan, beberapa di antara kebanyakan masyarakat saat ini sudah tidak sanggup dengan situasi ini, harga kebutuhan naik turun, sementara harga karet semakin anjlok. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak, memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mulai kesulitan.
“Sebagian besar penduduk Rokan Hulu, merupakan petani. Bila pemerintah ingin membantu petani dengan menaikan harga getah karet maka secara tidak langsung pemerintah telah membantu ekonomi pedagang. Karena sebagian besar pengunjung pasar adalah petani. Jadi, kami berharap kepada Pemerintah, supaya lebih peduli dengan ekonomi petani karet,” harap Sarman dan Ridwan. (gus)