Kopra Inhil tak Lagi Diekspor
TEMBILAHAN (HR)- Kopra atau kelapa kering yang merupakan komoditi unggulan Kabupaten Indragiri Hilir tidak diekspor lagi ke negara luar. Penghentian ekspor ini dimulai sejak awal tahun 2014 lalu.
“Sejak tahun 2014 lalu Kopra ataupun kelapa kering tidak diekspor lagi karena Inhil sekarang ini kekurangan bahan baku,” kata Kepala Disperindag Inhil Fahrolrozy, melalui Kasi Perdaganga Luar Negeri Buddy Sastra, Senin (2/2).
Dijelaskan, kekurangan bahan baku kelapa ini disebabkan mayoritas masyarakat Inhil saat ini menjual hasil kelapanya kepada kapal yang berlabuh di tengah lautan. Sebab, harga jualnya lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang ada.
Sebelumnya, pada 2013 lalu, Kopra hasil kelapa ini cukup tinggi hingga 15 ribu volume dengan nilai 4.155,59 US dolar. Meskipun kopra tak diekspor, hasil kelapa lainnya masih jalan seperti arang tempurung, serat sabut kelapa dan lain sebagainya, termasuk kelapa bulat.
“Kelapa bulat masih diekspor dengan perkembangan dari 2013 sampai 2014 hingga 20,87 volume atau dengan nilai US 24,68 dolar. Hanya kelapa kering atau kopra yang tidak diekspor lagi,” terangnya.(mg4)