Upaya Pemadaman Berjalan Maksimal
PANGKALAN KERINCI (riaumandiri.co)-Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Pelalawan berjalan maksimal. Hal itu dikarenakan, pihak terkait selalu melakukan koordinasi sehingga dapat bergerak cepat memadamkan api sebelum meluas. Seperti halnya kebakaran yang terjadi sejak awal pekan ini di Desa Lalang Kabung, Kecamatan Pelalawan dan Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti.
"Semua lokasi yang terpantau menimbulkan titik api tersebut bisa diatasi dan dipadamkan dengan cepat oleh tim pemadam yang terdiri TNI, Polri, pihak perusahaan serta masyarakat. Sehingga api bisa dipadamkan dan kebakaran tidak meluas," kata Kepala BPBD Pelalawan Hadi Penandio, Kamis (3/3).
Dijelaskan Hadi Penandio, saat upaya pemadaman di lapangan, masyarakat bersama tim bergerak cepat dan terkoordinasi.
Saat ini, dikatakan Hadi, menurut prakiraan cuaca, wilayah Riau berpotensi curah hujan minim, sehingga cuaca kering ini dimulai dari daerah pesisir. Namun demikian, tim pemadam kebakaran dari BPBD saat ini sudah siap melakukan upaya pemadaman setiap saat.
Terkait personel dan peralatan pemadaman, Hadi Penandio mengaku, dengan kondisi saat ini dirinya selaku kepala badan berusaha semaksimal mungkin. "Untuk personel, jika kurang, kita meminta bantuan penambahan tenaga. Begitu juga dengan peralatan. Bantuan tersebut bisa dari masyarakat dan tenaga MPA dari perusahaan serta Upika dan TNI Polri," terangnya.
Bangun Kanal Bloking, Embung dan Menara Pemantau Sementara itu, semua pihak terkait, dari pelaku usaha perkebunan masyarakat perorangan dan pihak perusahaan swasta sudah mulai mewaspada hingga melakukan langkah nyata, guna mengantisipasi agar kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan kabut asap tak terulang kembali.
Seperti langkah yang dilakukan PT Cakra Alam Sejati. Perusahaan perkebunan kelapa sawit ini melakukan pembuatan kanal blocking dan embung sebagai media penampungan air di areal perkebunan. Perusahaan berkomitmen agar Karhutla tak lagi mampir.
"Kita berupaya agar tragedi kabut asap tak lagi hadir di tahun ini. Pengalaman yang lalu mengajarkan kita betapa pentingnya dan berkomitmen agar Karlahut tak lagi hadir di negeri ini. Mengingat, dampak yang ditimbulkan Karlahut ini, membuat kita waspada dini hingga melakukan upaya-upaya konkret di lapangan, seperti mempersiapkan kanal-kanal dan embung sebagi sumber penampungan air," ungkap Manajer Kebun PT Cakra Alam Sejati (CAS) H ArJoni Basyir, Kamis (3/3).
Bahkan, selain membuat kanal blocking dan embung di areal perkebunan, sambung manajer yang pernah menggeluti dunia jurnalistik ini, perusahaan juga membangun menara pemantau, untuk memudahkan pemantauan hot spot, baik di areal perusahaan hingga areal milik masyarakat.
"Tower pemantauan juga kita bangun dan telah selesai. Jadi, pemantau hot spot ini semakin mudah, dengan mensiagakan anggota di menara hingga 24 jam. Selain itu, sosialisasi ke tengah masyarakat juga gencar kita lakukan. Kita berharap, dengan kerja sama yang baik dari semua pihak, Karlahut bisa kita cegah sebelum meluas menjadi tragedi kabut asap," pungkas Arjoni.***