Mengikuti Jejak Mafia Pemalsuan Dolar
Dia mengaku berasal dari Canada yang katanya bukan Canada negara di Benua Amerika Utara, tapi dari Eropa dekat Inggris Raya. Dengan meyakinkan pelaku menawarkan kerja sama bisnis, penulis terus mencari informasi bisnis yang ia tawarkan.
Akhirnya, penulis ditelepon oleh seorang rekannya yang juga berkulit hitam. Dalam percakapan ia sedikit mampu berbahasa Indonesia, berbeda dengan yang satu lagi hanya bisa berkomunikasi berbahasa Inggris.
Modus penipuannya, terbuka setelah penulis di dalam sebuah hotel berbintang di Jakarta. Suasana di ruang kamar hotel tersebut sangat menyeramkan, mereka membuka lembaran kertas hitam yang katanya adalah untuk security purpose.
Penulis pun bertanya dalam bahasa Inggris, apakah ini bentuk pemalsuan uang. Dia menjawab, tidak. Ia meyakinkan wartawan, bahwa uang yang dibalut zat kimia berwarna hitam itu ditempelkan dengan kertas berwarna putih yang katanya berasal dari Negative Bank Federal of America.
Maka untuk menjadikan kertas tersebut menjadi uang asli, mereka harus membeli zat kimia melalu proses pencucian. Proses langsung diperagakannya, uang hitam tadi ditempel dengan dua kertas putih dan dibungkus dengan kertas berwarna perak lalu diinjak selama lebih kurang 15 menit.
Setelah itu kertas dibuka dan dicampurkan dengan zat-zat kimia berwarna hitam dan hijau. Sehingga menjadi 3 buah lembar uang dolar dengan nominal yang sama dan dengan seri berbeda.
Mereka meyakinkan bahwa uang tersebut asli. Anehnya, diminta untuk mencari pengusaha atau investor yang mau melipat gandakan uangnya. Syaratnya tak boleh dalam jumlah kecil minimal Rp1 miliar.
Keanehan tersebut terjadi ketika proses pencucian uang di dalam sebuah ember mereka terlebih dahulu memasukkan dua lembar uang dolar Amrika ke dalam ember sebelum dicuci untuk mengelabui.(bersambung)