Kunci Keberhasilan Antisipasi Karhutla
LUKIT (riaumandiri.co)- Peran serta masyarakat desa menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Bagaimana kita melakukan sosialisasi terkait bahaya kebakaran dan sanksi hukum akibat melakukan pembakaran tersebut.
Dan sejauh mana masyarakat bisa memahami serta menakuti beratnya sanksi hukum akibat pelanggaran itu,menjadikan program antisipasi karhutla sukses.
Itu artinya peran masyarakat dalam berbagai kebijakan pemerintah itu menjadi penentu berhasil tidaknya sebuah program,"ungkap Kepala Desa Lukit Edi Gunawan kepada Haluan Riau lewat ponselnya Senin kemarin, terkait program Desa Bebas Api yang mereka laksanakan saat ini.
Disebutkannya, program Desa Bebas Api yang dicanangkan PT RAPP terhadap beberapa desa di sekitar perusahaan di Pulau Padang, dinilai berhasil. Keberhasilan tersebut karena perusahaan dengan program yang telah dirancang sedemikian rupa itu, mampu merangsang masyarakat desa untuk tidak melakukan pembakaran.
Dan sebaliknya tidak hanya berperan sebagai pihak yang mengantisipasi tapi berperan aktif dalam penanganan jika terjadi kebaran. Dengan memberikan berbagai insentif atas keberhasilan masyarakat dalam mempertahankan desa yang tidak terjadi api dalam masa- tertentu, serta jika berhasil memadamkan api dalam kurun waktu tertentu, dipastikan mendapat reward,"sebut Edi.
Menurutnya,antisipasi kebakaran jauh lebih penting dibanding mengatasi kebakaran. Sebab tentu saja dengan mengantisipasi berarti tidak sampai melakukan tindakan pemadaman. Dan berhasil mempertahankan tidak terjadi kebakaran justru akan mendapatkan reward yang bisa menambah motivasi masyarakat dalam melaksanakan aturan itu.
Inilah yang mendasari keberhasilan program desa bebas api yang digagas oleh PT RAPP di seluruh wilayah konsesinya, termasuk beberapa desa di Kepulauan Meranti,”kata dia lagi.
Edi menjelaskan, strategi sosialisasi Karhutla yang dilakukannya terhadap seluruh elemen masyarakat, dilakukan di hampir seluruh kegiatan yang ada.
Bahkan saat ibu-ibu melakukan wirid di Surau atau Masjid, masalah bahaya Karhutla sengaja disisipkan. Begitu juga pada acara acara perkawinan juga disisipkan sosialisasi mengenai dampak buruk serta sanksi hukum jika melakukan pembakaran hutan ,maupun lahan.
Menurutnya sosialisasi secara khusus akan menyita waktu masyarakat.Tapi dalam aktivitas masyarakat yang ada lalu disisipkan sebentar sosialisasi Karhutla pencegahan dan tindakan yang harus dilakukan tersebut maka hasilnya sangat memuaskan.
"Diharapkannya, semoga pemahaman masyarakat Desa Lukit semakin meluas sehingga Meranti akan terbebas dari bahaya kebakaran,”kata dia lagi.(jos)