Bupati : Karya Josaphat Buka Peluang Investasi
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Bupati Syamsuar mengaku kagum dengan hasil karya Profesor Josaphat yang menemukan berbagai jenis radar. Lima jenis radar hasil karyanya masing-masing memiliki fungsi berbeda, baik memprediksi gempa bumi, cadangan minyak dalam bumi, pemetaan lahan gambut.
Alat tersebut dianggap penting selain untuk memantau musibah alam juga dapat untuk melakukan pemetaan investasi di wilayah Kabupaten Siak.
Demikian disampaikan Syamsuar usai mengikuti kegiatan yang digelar Focus Group Discussion UIR di Lantai III Gedung Pasca Sarjana Universitas Islam Riau, Jumat (26/2). Pada kesempatan ini Profesor Josaphat memaparkan, kelebihan peralatan hasil karyanya serta manfaat bagi pemerintah daerah untuk menggunakan beberapa jenis radar itu.
"Saya bangga atas karya Profesor Josaphat, banyak sekali manfaatnya. Seperti, mengetahui perkiraan cadangan minyak bumi di suatu wilayah, ini erat kaitannya dengan peluang investasi" kata Syamsuar.
Selain itu, radar yang berfungsi untuk pemetaan lahan gambut juga sangat diperlukan bagi Pemda Siak, agar lahan yang diolah masyarakat bisa diarahkan, petani atau pengusaha mengolah lahan memiliki perhitungan dengan matang.
"tidak harus semua masyarakat menanam sawit, mengingat lahan gambut kita kedalannya bisa lebih dari 20 meter. Kaitannya deteksi titik kebakaran hutan dan lahan," kata Syamsuar.
Syamsuar menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Siak telah menjalin kemitraan dengan UIR dan mendukung penuh kerja sama UIR dan Chiba University Jepang berkenaan Alih Teknologi dan Terapan Remote Sensing.
"Ini tentu sangat dibutuhkan Pemkab ini. Khusus tentang karlahut, kita juga butuh teknologi baru yang dapat membantu Pemda deteksi dini dan pencegahan karlahut yang lebih akurat. Tentu UIR dan Chiba sudah siap membantu untuk ini," tegasnya.
Hadir Rektor UIR Detri Karya, utusan sejumlah instansi terkait Pemerintah Provinsi Riau, perwakilan PT Chevron Pasific Indonesia, sejumlah guru besar UIR dan dosen lintas keilmuan dari kampus UIR.
Dalam forum itu, Profesor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo Phd, ilmuwan dunia asal Indonesia menceritakan tentang penemuan sistem radar yang dikembangkannya di Joshapat Microwave Remote Sensing Laboratory, pusat riset remote sensing di Chiba University Jepang.
Temuan Josaphat bisa dimanfaatkan untuk keperluan hajat hidup orang banyak. Pesawat tanpa awak terbesar di Asia bikinan dia yang dipadukan dengan sistem rasdar canggih, bisa di pakai untuk banyak kegunaan.
"Sistem radar remote sensing yang kita kembangkan bisa memprediksi kejadian gempa dan tanah longsor, pemetaan tanah gambut, pemetaan potensi sumber daya alam, pemantauan karlahut dan lain-lain" jelas guru besar teknologi geologi Jepang ini.
"Ada lima model satelit berkinerja akurat, misalnya untuk dapatkan info pergeseran tanah tiap jam atau setidaknya dua kali sehari yang bisa menolong nyawa banyak manusia" jelas Josaphat.
Dia juga bilang, informasi data satelit ini, pemerintah daerah sebagai user bisa bertindak lebih cepat menangani bencana, karena 5 hari sebelum terjadi sudah bisa diketahui untuk dilaksanakan evakuasi.
"Dalam satu tahun, pergerakan tanah satu milimeter pun bisa kita deteksi" imbuhnya.(adv/hms)