PEKANBARU (riaumandiri.co)-Terkait mundurnya 8 kepala Puskesmas di Kota Pekanbaru akhirnya sedikit terkuak, setelah pihak Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, mengelar Rapat Dengar Pendapat bersama instansi terkait, Rabu (24/2).

Meski hearing tersebut digelar secara tertutup, namun diketahui jika alasan dari kepala Puskesmas tersebut terungkap melalui rapat.

"Kita lakukan kroscek dengan memanggil pihak BPJS, BKD serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, ternyata memang ada persoalan yang dihadapi," kata Nofrizal Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru usai mengelar hearing kemarin.

Menurut Nofrizal, ada sejumlah persoalan yang membuat kepala Puskesmas ini berniat mundur dari jabatannya, di antaranya soal penerimaan dana kapitasi melalui BPJS dengan perubahan wilayah pengiriman dana.

Alasan
Sehingga dengan perubahan ini telah diterangkan melalui pernyataan tertulis, dan keinginan dari Kadiskes berdasarkan Perwako tentang perubahan wilayah kerja.

Sehingga BPJS menstrasper dana sesuai wilayah. Oleh karena itu Kadiskes melakukan perubahan sesuai wilayah kerja. Sehingga terjadi selisih jadwal. Sehigga berakibat merembet kepada hal-hal yang sifanya menjadi masalah pribadi oleh kepala Puskesmas.

Selain itu kata Nofrizal, soal manajemen kepemimpinan yang perlu untuk diperbaiki di wilayah Diskes sendiri."Maka dengan hal ini kita akan melakukan kroscek ulang. Minggu depan kita akan kembali memanggil dan mempertemukan kepala Puskesmas yang mengundurkan diri ini dengan Kadiskes," sebutnya.

Ketika ditanya kepastian jadi atau tidaknya keinginan mundur dari kepala Puskesmas ini, Nopfrizal mengatakan, jika pengakuan dari pihak BKD, tengah dalam proses.

"Maka itu sesuai pernyataan BKD tersebut, maka kita akan undang tersendiri BKD ini nanti terkait dengan persoalan niat mundur dari Kepala puskesmas ini," sebutnya.

Selain itu juga persoalan ambulans yang diakui jika tidak sesui dengan kondisinya. Dikatakan Nofrizal memang termasuk salah satu penyebab.

"Memang itu juga, seharusnya puskesmas ini diberikan fasilitas yang memadai, namun nyatanya minimnya fasilitas, juga berdampak. Untuk itu kita berharap tidak ada lagi gejolak agar tidak berdampak pada pelayanan kesehatan," imbuh Nofrizal.(ben)