Gas 3 Kg Langka, Warga Menjerit
SIAK (riaumandiri.co)-Gas elpiji 3 kg mulai langka di sekitar Kecamatan Bungaraya, khususnya di Kampung Temusai. Sebagian besar warga mulai menjerit, karena terpaksa terpaksa memasak dengan kayu bakar dan kompor. Seperti yang disampaikan Jumari (38) Ketua RK Kampung Temusai.
"Kami saat ini kesulitan mencari gas elpiji, padahal masyarakat kami sangat membutuhkan sekali gas ini, namun kata agen elpiji tanggal 29 Februari 2016 baru ada gas elpiji tersebut," katanya, Selasa (23/2).
Dengan sulit dan langkanya gas elpiji tersebut, masyarakat mau tak mau mempersiapkan diri untuk mencari kayu bakar. Sebab, kalau tidak mencari kayu bakar mereka tentunya tidak dapat memasak nasi untuk keperluan sehari-hari.
"Tentunya kalau gas elpiji 3 kg ini belum juga datang, mau tak mau masyarakat memakai kayu Kembali seperti zaman dulu lagi," ungkapnya.
Senada juga diungkapkan Siman, kelangkaan gas elpiji disebabkan adanya permainan oknum agen yang tidak bertanggungjawab.
"Lihat saja sendiri, banyak kok gas elpiji yang ada di agen tempat kampung kami dijual kekampung lain.
Kalau seperti ini tentunya masyarakat kecil yang jadi korban atas kelakuan oknum-oknum agen yang tak bertanggung jawab. Untuk itu, kami berharap pihak Disperindag Siak kalau bisa turun langsung ke agen-agen agar mereka tidak menjual gas elpiji kedaerah lain," harapnya.
Pantauan Haluan Riau di lapangan, ada beberapa agen gas elpiji yang diduga bermain dalam penjualan gas elpiji ke daerah lain, sehingga masyarakat tempatan kekurangan.
Kepala Disperindag Siak Wan Buhori melalui telepon selulernya mengatakan, kelangkaan gas elpiji di Bungaraya itu tidak benar. Adapun kelangkaan elpiji tersebut diduga kuat ada permainan dari pihak agen.
"Tidak mungkin di Kecamatan Bungaraya langka gas elpiji, karena stoknya sudah dilebihkan. Maka dari itu, kalau masyarakat masih sulit mencari gas elpiji, dan langka didaerah tersebut diduga kuat ada permainan agen dalam penjualan gas elpiji ini, dan kita akan segera menghubungi agen-agen yang ada disana," pungkasnya.***