Syamsurizal Pimpin PRSI Riau 2016-2020
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Syamsurizal terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Provinsi Riau secara aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) PRSI Riau 2016, di Hotel Ameera, Selasa (23/2).
Mantan Bupati Bengkalis melaju mulus sebagai Ketum PRSI Riau periode 2016-2020 karena tidak ada calon lain yang maju. Dengan demikian, 10 dari 12 Pengkot dan Pengkab PRSI se-Riau secara aklamasi menunjuk Syamsurizal sebagai Ketua Umum PRSI.
"Peserta Musprov secara aklamasi menunjuk Pak Syamsurizal sebagai Ketua Umum PRSI Riau periode 2016-2020 menggantikan Ketua Umum yang lama Pak Said Mukri. Dari 10 Pengkot-Pengkab PRSI se-Riau minus Inhil dan Dumai sepakat memberikan amanah kepada beliau," ujar Ketua Panpel Musprov PRSI Riau 2016, Andi Syamsul Bahri.
Syamsurizal usai terpilih menyebutkan dirinya merasa terpanggil kembali ke dunia olahraga setelah setelah mengabdi kepada negara sebagai Pegawai Negeri Sipil.
"Setelah pensiun dari pegawai negeri, saya punya banyak waktu untuk memanfaatkan apa yang ada pada diri saya berkaitan dengan dunia olahraga," kata Syamsurizal yang juga pernah menjabat sebagai Ketua PB PON Riau 2012 lalu.
Syamsurizal telah lama digadang-gadang menjadi Ketum PRSI Riau. Dia menjelaskan karena kepengurusan renang sudah berakhir dan didukung dengan sejak lama pengurus PRSI Riau meminta dirinya untuk menjadi pengurus cabor.
"Saya tertarik dengan cabang renang ini karena membutuhkan pembinaan yang lebih jelimet dan kerja keras karena medali yang akan diperebutkan cukup besar. Untuk itu, saya merasa terpanggil menjadikan cabor renang menjadi olahraga yang akan memberikan kontribusi besar dalam kejuaraan yang akan datang seperti Porprov dan PON serta iven-iven nasional lainnya," jelas Syamsurizal.
Untuk menggapai prestasi tersebut, Syamsurizal mengatakan dapat dilakukan dengan pendekatan sport sains (olahraga dengan kajian ilmiah) misalnya soal kalori atlet. Menurutnya saat ini olahraga tidak lagi semata-mata dengan bakat yang dimiliki seseorang tetapi harus ada pembinaan yang baik di belakangnya.
"Sport not tallent anymore, perlu pembinaan, pembinaan harus ada manajemen, dan dalam manajemen ada manajemen organisasi di dalamnya," jelas Syamsurizal.
Selanjutnya, Syamsurizal mengingatkan agar setiap pihak baik itu Pengprov, Pengkot, dan Pengcab harus saling mendukung karena sport sains baru dapat diterapkan jika kepengurusan sudah oke. (mg1)