PT GSL Diduga Terima TBS dari Kawasan TNTN

TELUK KUANTAN (HR)-PT Gemilang Sawit Lestari yang terletak di Inuman diduga menerima tandan buah segar kelapa sawit hasil jarahan hutan lindung kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Sumber Haluan menyatakan, sejak beroperasi dua bulan lalu, PT GSL selalu menerima buah yang masuk tanpa pemeriksaan. Hal itu dilakukan untuk mencapai target produksi 60 ton per jam.
"Sementara, perusahaan tersebut baru memulai menanam sawit, belum memiliki lahan siap produksi," ujar sumber yang tak ingin disebutkan namanya.
Agar target 60 ton tercapai, perusahaan tetap menerima TBS dari hutan Toro di TNTN. "Perusahaan lain di Kuansing, tidak mau menerimanya. Sebab, ini melanggar aturan dunia," katanya.
"Tidak dengan GSL, para penjarah bisa bebas menjual buah sawit ke pabrik tersebut," tegas dia.
Menanggapi hal ini, Kepala Tata Usaha PT GSL, Wahyudi secara terpisah membantah perusahaannya menerima TBS dari jarahan hutan TNTN. Ia menegaskan, sejak beroperasi perusahaan tersebut telah bekerjasama dengan beberapa penyalur.
"Kita punya kontrak kerjasama dengan beberapa suplyer. Disana jelas, kita tak menerima buah hasil jarahan hutan lindung," ujar Wahyudi. Jika ada, yang akan kena pihak penyalur tersebut.
Wahyudi mengatakan, saat ini produksi pabrik baru mencapai 45 ton per jam. Meski lahan baru ditanam, PT GSL menerima buah beberapa penyalur. Tidak hanya di Kuansing, tapi juga dari Indragiri Hulu. (mg2)