Rio Haryanto Resmi Berlaga di F1
JAKARTA (riaumandiri.co)-Bendera Merah Putih, dipastikan akan mulai terpampang dalam setiap perhelatan balapan jet darat, Formula One alias F1. Hal itu setelah salah seorang pebalap muda Indonesia, Rio Haryanto, resmi bergabung dengan Manor Racing untuk berlaga di ajang Formula 1 musim 2016.
Kepastian ini disampaikan oleh Manor Racing melalui laman Facebook-nya, Kamis (18/2) sore WIB.
"Kami dengan senang hati mengumumkan Rio sebagai pebalap kedua kami untuk musim 2016," ujar pemilik Manor Racing, Stephen Fitzpatrick.
"Rio adalah pebalap yang ulet dan tampil mengesankan pada GP2 tahun lalu. Kami yakin dia bisa menikmati pertempuran seru pada musim ini," tuturnya.
Bersama tim itu, Rio akan mendampingi pebalap asal Jerman,Rio
Pascal Wehrlein, yang sudah lebih dulu bergabung ke Manor Racing.
Sementara itu, Rio dalam wawancara tadi malam, juga mengaku sangat bahagia dengan putusan Manor Racing tersebut. Ia bahkan merasa masih bermimpi, jika harapannya telah menjadi kenyataan. Karena itu ia mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukungnya selam ini.
Bila tidak ada aral melintang, pada hari ini (Jumat, 19/2) Rio akan terbang ke Barcelona agar bisa bergabung dengan tim barunya tersebut.
Terkait hal itu, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Sadikin Aksa, berjanji akan mendukung apa pun jenis lisensi yang dibutuhkan Rio untuk berlaga di Formula 1. "Tanpa diminta, kami akan support semua kebutuhan lisensi Rio Haryanto," ujarnya.
IMI adalah badan regulasi dan mediasi yang mengeluarkan lisensi atau rekomendasi untuk atlet balap yang akan berlaga di dalam ataupun luar negeri. "Rio pasti akan membutuhkan lisensi dari IMI, baik itu lisensi sponsor, atau lisensi kelengkapan administrasi lainnya," tambahnya.
Dia juga berharap, pemerintah segera merealisasikan janjinya untuk mendukung aspek finansial yang dibutuhkan Rio untuk berlaga dalam Formula 1 musim tahun ini, mengingat semakin dekatnya waktu penyelenggaraan. Untuk dapat berlaga dalam Formula 1, Rio harus membawa dana sebesar 15 juta euro atau sekitar Rp 225 miliar.
Pertamina sebagai sponsor utama Rio sudah menyiapkan dana sebesar 5 juta euro atau sekitar Rp75 miliar, sementara pemerintah menjanjikan dana Rp100 miliar.
Pay Driver
Dalam dunia F1, talenta saja tidak cukup untuk mengantar seorang menjadi pebalap. Driver juga membutuhkan dukungan sponsor kakap karena terjun ke balapan jet darat yang memang butuh dana sangat besar.
Itulah yang dialami Rio saat ini. Rio, yang empat tahun terakhir berlaga di GP2 dan menargetkan tampil di F1 musim depan, butuh dana 15 juta euro demi bisa dapat kursi di Tim Manor Marussia.
Rio bahkan butuh dana yang lebih besar jika ingin mengendarai mobil yang lebih kompetitif. Dia harus punya dana 25 juta euro untuk memperkuat Force India.
Kondisi yang dialami Rio tersebut, sudah umum terjadi. Dunia balap punya istilah khusus untuk driver seperti itu, mereka disebut sebagai 'pay driver'.
Dalam setidaknya satu dekade terakhir sudah banyak 'pay driver' di F1. Salah satunya adalah Fernando Alonso, yang dikontrak Ferrari karena dia membawa serta Santander sebagai sponsor ke tim asal Italia itu. Di awal kariernya, Michael Schumacher dan Niki Lauda juga merupakan 'pay driver'.
Dengan bakat besar yang dipunya, ketiga pebalap tersebut kemudian berhasil menunjukkan kalau mereka lebih pantas dibayar (digaji) dan bukannya membayar.
Meski dapat bayaran, bukan berarti tim mau menerima sembarangan pebalap. Tim-tim F1 menginginkan driver terbaik untuk bisa diturunkan dan bersaing sepanjang musim. Karena itulah hingga saat ini belum ada pebalap Asia yang sukses di F1. Meski sempat ada pebalap dari Malaysia, Jepang dan India, mereka semua masih jauh dari meraih poin, apalagi naik podium. Maka tak mengherankan kalau tim asal Asia seperti Force India dan Lotus lebih memilih mengontrak pebalap Eropa. (bbs, kom, dtc, sis)