RAPP Terapkan Teknologi Canggih
PANGKALAN KERINCI (HR)-Kondisi lahan yang acapkali terbakar dipengaruhi oleh kandungan di dalam tanah itu sendiri. Sebut saja lahan gambut yang sebagian besar tersebar di Sumatera. Kandungan organik yang terdapat pada lahan gambut menjadi salah satu pemicu penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Namun kebakaran hutan di lahan gambut bisa diminimalisir melalui manajemen pengelolaan lahan gambut menggunakan teknologi ekohidro seperti yang diterapkan oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP). Teknologi ekohidro menjadi salah satu program kebijakan pengelolaan hutan lestari atau Sustainable Forest Management Policy yang diterapkan oleh PT RAPP sejak awal beroperasinya perusahaan. Kebijakan pengelolaan lahan gambut ini pun telah didukung oleh Stakeholder Advisory Committee sebagai pengawas kebijakan independen yang diterapkan PT RAPP.
"Teknologi ekohidro merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga lingkungan terutama di lahan gambut untuk meminimalisir terjadinya kebakaran lahan, kebijakan peruahaan juga akan menjamin keberlanjutan perlindungan atas Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (High Conservation Value Forests/ HCVF)," kata Direktur PT RAPP Mulia Nauli, baru-baru ini. Selain itu, lanjutnya, teknologi ini juga diterapkan dalam rangka komitmen perusahaan terhadap Hutan Tanaman Industri pada areal kerja perusahaan.
"Pelaksanaan teknologi tata kelola air ekohidro ini juga diterapkan untuk pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) agar selalu merujuk pada sertifikasi nasional dan internasional," tuturnya. Dia menyebutkan, seluruh wilayah area kerja PT RAPP sudah menerapkan pengelolaan lahan gambut lestari dengan cara teknologi ekohidro mengingat hampir semua wilayah di Riau merupakan lahan basah.
"Termasuk di Pulau Padang dimana menjadi area konsesi perusahaan yang terakhir," lanjutnya. Mulia menceritakan, PT RAPP memiliki komitmen kuat untuk berkomunikasi dengan para pakar lahan gambut demi mengimplementasikan pengelolaan terbaik dalam rangka mengurangi dan menghindari emisi Greenhouse Gas di lahan gambut.
"Kita akan senantiasa memperjelas komitmen kebijakan pengelolaan lahan gambut menyikapi kondisi dan kendala yang muncul," ungkap Mulia. Mulia mengatakan, sistem pengelolaan lahan gambut melalui ekohidro juga telah mendapat pengakuan dari lembaga independen Stakeholder Advisory Comittee.
"SAC juga mengakui upaya kami dalam melaksanakan kebijakan pengelolaan dan pencegahan dan kebakaran yang bisa mengurangi kebakaran lahan dan hutan di seluruh wilayah perusahaan," ujarnya.
Teknologi ekohidro yang digunakan oleh PT RAPP ini menggunakan automatic water level gate and loggers untuk mengendalikan sistem penyerapan air serta bisa dikendalikan dari jarak jauh karena dikombinasikan dengan teknologi telemetri. Sistem tata kelola air ini juga dinilai sebagai cara yang efektif untuk mengelola lahan gambut. Hal itu dikemukakan seorang pakar dari Institut Pertanian Bogor, Basuki Sumawinata saat diskusi yang diselenggarakan PT RAPP, baru-baru ini.
"Lahan gambut sesungguhnya dapat dimanfaatkan dan dikelola guna mendukung peningkatan perekonomian masyarakat. Kunci penting dalam pengelolaan lahan gambut dapat dilakukan melalui pengelolaan tata air secara baik yang membatasi drainase untuk kawasan budidaya dan melindungi sistem hutan rawa gambut yang dilestarikan," ujarnya.(rls/mel)