Lokasinya Harus Aman
DURI (riaumandiri.co)-Ternyata proses pengobatan gajah liar yang sakit oleh Tim Gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, tidak mudah. Gajah yang sakit harus digiring menggunakan gajah jinak, ke lokasi yang aman dan tidak terlihat oleh kawanan gajah liar lainnya.
"Baru satu ekor yang kita obati, yaitu gajah yang terluka pada kaki bagian depan sebelah kiri. Diduga luka gajah ini, disebabkan terkena jerat yang dipasang oleh warga," kata Koordinator PLG Minas, Amson Daulay, Rabu (17/2) pagi.
Usia gajah jantan yang diobati masih remaja, terangnya. Hari ini, tim gabungan akan melakukan pengobatan pada gajah betina dewasa yang luka pada bagian ekor dan anak gajah yang luka pada kaki bagian depan kanan. Pemisahan gajah liar yang sakit dengan rombongannya, menggunakan dua ekor gajah jinak bernama Indah dan Bangkin dari PLG Minas.
"Saat proses pengobatan kemarin, gajah liar lainnya menunggu dengan tenang. Tidak ada pergerakkan mereka (gajah liar, red), yang berusaha menyerang tim," tutupnya menjelaskan. Pengobatan berlangsung di Kantong Balairaja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau. (gor/ivi)