Pakan Ikan Poktan Tumbuh Bersama
RENGAT(riaumandiri.co)–Kelompok Tani Tumbuh Bersama di kawasan CSR terpadu dan wisata alam Pertamina Lirik Kabupaten Indragiri Hulu, didaftarkan merk pakan ikan kepada Direktorat Jendral Perikanan Budidaya pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Bahkan kelompok tani tersebut, pertama di Indonesia yang mendaftarkan pakan ikan mendapatkan serifikat Standar Nasional Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari proses pendaftaran merk pakan tersebut, dua staf Ditjen Perikanan Budidaya tutun langsung untuk mengambil sampel pada Jumat (12/2). “Ada dua jenis pakan ikan yang didaftarkan ke Dirjen Perikanan Budidaya, yakni jenis pelet ukuran sedang dan pelet ukuran lebih besar,” ujar bendahara kelompok tani Tumbuh Bersama Dicky Ariffandi, Minggu (14/2). Untuk dua jenis pakan ikan diajukan itu, diberi nama WA 1 dengan ukuran pelet sedang tenggelam. Kemudian jenis pelet lainnya diberi nama WA 2 dengan ukuran pelet lebih besar yang juga tenggelam.
Permohonan pendaftaran itu sambungnya, diajukan pada bulan Januari lalu dan baru dilakukan uji sampel akhir pekan lalu. “Kami sudah memproduksi pakan ikan jenis pelet sejak setahun lalu. Untuk itu diperlukan hak paten atau sertifikat berupa SNI dari Ditjen Perikanan Budidaya,” ungkapnya.
Untuk itu harapnya, dengan adanya hasil uji oleh Dirjen, hendaknya produksi pakan ikan oleh kelompok tani Tumbuh Bersama dapat diakui keberadaannya oleh pemerintah. Bahkan, dengan adanya hasil produksi pakan ikan oleh kelompok tani Tumbuh Bersama, akan dapat menambah penghasilan bagi kelompok mereka.
Sementara itu, salah seorang tim pengambilan sampel Novieanto Poernomo, mengatakan pengambilan sampel sesuai yang diajukan dalam keadaan baik dan lengkap. “Hasil turun lapangan ini dibuat dalam bentuk berita acara untuk selanjutkan disampaikan kepada Ditjen Perikanan Budidaya,” ujarnya.
Menurutnya, pendaftaran merk pakan ikan oleh kelompok tani Tumbuh Bersama merupakan kelompok tani pertama di Indonesia. “Mudah-mudahan kelompok tani lainnya ikut tergugah untuk mendaftarkan merk pakan ke Ditjen Perikanan Budidaya,” harapnya. (eka)