Dermaga Nelayan di Batubara Perlu Direnovasi
Medan (HR)– Dermaga atau Tempat Pelelangan Ikan di Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, sangat memprihatinkan dan pemerintah setempat diharapkan dapat merenovasi bangunan tersebut.
“Bangunan TPI yang selama ini dijadikan tempat pelelangan ikan hasil tangkapan nelayan tradisional kurang mendapat perawatan,” kata Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batubara Edy Alwi saat dihubungi dari Medan, Minggu (1/2).
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Batubara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) di daerah itu, perlu menata lebih baik lagi bangunan TPI yang sudah cukup lama itu.
“Dermaga dan TPI tersebut, merupakan sentra penjualan ikan di Kabupaten Batubara dan lokasi bisnis bagi pedagang ikan, serta pengusaha ekspor hasil laut ke luar negeri,” ujar Alwi.
Dia menyebutkan, puluhan ton ikan segar kualitas ekspor mendarat di lokasi TPI Tanjung Tiram dan dilelang secara terbuka bagi pedagang maupun masyarakat.
Ikan yang diperjual belikan itu, jenis kerapu, kakap, aji-aji, udang tiger, udang kelong, dan lainnya yang sangat diminati pasaran dalam dan luar negeri.
“Ikan hasil tangkapan nelayan Batubara juga banyak diekspor ke Malaysia dan Singapura, karena memiliki kualitas bagus, serta sangat diminati di luar negeri.
Oleh karena itu, katanya, Pemkab Batubara, wajar merenovasi dan memperluas bangunan TPI tersebut, karena lokasi tersebut merupakan pusat perdagangan dan perekononomian bagi masyarakat.
Bahkan, jelasnya, pengusaha dan eksportir ikan dari Medan, Tanjung Balai dan daerah lainnya juga membeli ikan ke TPI Tanjung Tiram.
“Kita juga merasa malu melihat kondisi kebersihan di TPI tersebut, apalagi kalau ada tamu-tamu dari luar daerah yang berkunjung ke lokasi tersebut,” kata tokoh nelayan Batubara.
Alwi menyebutkan, perbaikan bangunan TPI itu, secepatnya dilakukan, mengingat Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sedang mengembangkan pembangunan kemaritiman dan sektor ke lautan,serta perikanan.
Bahkan, Kabupaten Batubara yang hanya berjarak lebih kurang 180 Km dari Kota Medan, Ibukota Provinsi Sumatera Utara, memiliki potensi perikanan yang cukup besar, selain tempat objek wisata pinggiran pantai yang terkenal dengan pasir putihnya.
Selain itu, jelasnya, Kabupaten Batubara ini secara geokrafis berada di pinggiran Selat Malaka yang berbatasan dengan Pemerintah Malaysia.
“Kabupaten Batubara kedepan semakin lebih maju perekonomian masyarakatnya, karena juga akan dibangun Pelabuhan Kuala Tanjung untuk ekspor dan impor, peti kemas, serta pendaratan kapal ukuran besar di Asia,” kata Alwi.
Data yang diperoleh, luas Kabupaten Batubara mencapai lebih kurang 904.96 kilometer persegi (KM2) dan populasi penduduk sebanyak 382.474 jiwa.
Sedangkan, jumlah nelayan tradisional di Kabupaten Batubara mencapai sebanyak 21.000 orang.(ant/ivi)