Pelabuhan Tanjung Harapan Minta Dibenahi
SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Keberadaan pelabuhan penumpang Tanjung Harapan Selatpanjang kondisinya sudah sangat ketinggalan. Minimnya sarana dan prasarana pelabuhan membuat pelabuhan itu sendiri terkesan tidak sanggup menghadapi berbagai kemajuan.
Ponton pelabuhan yang ada saat ini masih satu unit, memaksa masyarakat berdesakan baik saat hendak naik ke kepal maupun para penumpang yang hendak turun.
Selain dermaga ponton yang hanya terdiri dari satu unit itu, jalan atau jetty menuju ponton juga hanya satu yang dibagi menjadi dua arah. Otomatis jalan keluar dan masuk ke ponton itu menjadi sesak dan sempit.
Sementara kedatangan dan keberangkatan kapal penumpang setiap hari cukup padat dan kadang waktu kedatangan dan keberangkatan menjadi bersamaan.
"Dalam kondisi tersebut keadaan pelabuhan menjadi penuh sesak dan cukup menyulitkan masyarakat,”ungkap Abeng, warga Selatpanjang saat menggunakan pelabuhan itu baru-baru ini. Menurutnya, kesibukan dan kepadatan pelabuhan semakin semraut terutama pada hari-hari tertentu seperti menghadapi musim liburan, hari raya lebaran idulfitri dan hari raya lainnya.
Begitu juga pada hari keberangkatan jemaah calon haji asal Meranti yang akan menuju ke Batam. Hilir mudik penumpang yang datang dan yang akan pergi, membuat suasana pelabuhan semakin tak terkendali.
Untuk itu masyarakat sangat berharap kepada pihak pengelola pelabuhan setidaknya tahun ini agar dapat menambah dermaga ponton untuk mengurai kepadatan pada jam-jam tertentu. Dengan penambahan ponton tentu akan bisa dibagi jalur keberangkatan dan kedatangan, kata Abeng yang hilir mudik ke Batam itu.
Ditambahkannya, saat ini sudah selayaknya Selat panjang memiliki pelabuhan yang memadai. Apalagi dengan adanya trayek pelayaran Selatpanjang – Batu Phat Malaysia.
"Bagaimana mungkin kedatangan kapal dari luar negeri bercampur baur dengan para penumpang dalam negeri. Tentu ini cukup rawan, dan semestinya jetty atau pelabuhan kapal yang datang dari luar negeri bisa dipisahkan. Sehingga mempermudah pengawasan petugas, ”tambah dia lagi.
Menurut warga ini, PT Pelindo selaku pihak pengelola pelabuhan hendaknya mampu mengimbangi tuntutan kemajuan. Sehingga masyarakat yang menggunakan jasa pelabuhan itu merasa nyaman dan terjamin keselamatannya. (jos)