Tingkatkan Layanan Ekstra Tujuh Jam

Perpustakaan Soeman HS Tambah Dua Jam Layanan

Perpustakaan Soeman HS Tambah Dua Jam Layanan

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Perpustakaan Wilayah Provinsi Riau, Soeman HS, meningkatkan layanan ekstra untuk hari Sabtu dan Minggu sebanyak dua jam. Tahun 2015 lalu pelayanan perpustakaan hanya lima jam, yakni dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, menjadi tujuh jam, yakni pukul 08 00-15.00 WIB.

"Peningkatan layanan ekstra ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pengunjung, sehingga dapat meningkatkan minat membaca masyarakat di Riau," ujar Pustakawan Pertama Perpustakaan Wilayah Soeman HS Riau, Dahrial Iskandar, kepada Haluan Riau, Kamis (11/2) di Pekanbaru.

Selain meningkatkan layanan ekstra, Puswil juga terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi anak-anak, agar hobi membaca melaui program mendongeng yang dilaksanakan di ruangan anak, lantai dasar perpustakaan. Kegiatan ini dibimbing oleh tiga instruktur secara bergantian, yaitu Dahrial, bersama dua rekannya, Afrizon Efendi dan Nurlela Widiastuti.

"Mendongeng ini merupakan layanan kita untuk anak-anak TK yang datang dengan guru mereka. Bagi sekolah yang ingin mengikuti kegiatan mendongeng, bisa mengirimkan surat kepada kita dua hari sebelumnya," jelas Dahrial.

Puswil Soeman HS yang setiap harinya dikunjungi sekitar 500 pengunjung ini, sedang mengupayakan wacana pengadaan buku per catur wulan. Hal ini disebabkan kebutuhan buku-buku baru yang disarankan pengunjung. "Kalau bisa kita akan menambah koleksi buku tiga kali dalam setahun, sehingga perpustakaan ini tidak ketinggalan dalam pengadaan buku-buku yang baru terbit," kata Dahrial.

Ditambahkan Dahrial bahwa Puswil saat ini sudah mengoleksi buku lengkap untuk setiap bidang ilmu. "Bagi pengunjung yang memberikan saran untuk menambah koleksi buku tentu bisa melalui kotak saran, tentunya tidak bisa cepat karena harus melalui proses yang panjang," jelas Dahrial.

Untuk diketahui, Perpustakaan Soeman HS mendapat akreditasi A layanan terbaik perpustakaan tahun 2015. Hal itu tak lepas dari upaya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Perpustakaan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengunjung perpustakaan.

"Untuk peminjaman dan pengembalian buku kita masih menggunakam cara manual belum komputerisasi. Jika ingin mengubah pelayanan, kita harus mendata lagi semua buku dan itu memakan waktu yang lama," terang Dahrial.

Dijelaskan Dahrial bahwa untuk mendata semua buku di perpustakaan ini hanya dapat dilakukan dengan menutup sementara perpustakaan sedangkan jika ditutup pengunjung akan kecewa dengan pelayanan perpustakaan tersebut, untuk itu sampai sekarang perpustakaan masih menggunakan cara manual. (mg1)