Aset Pemerintah Banyak Mubazir
Aset pemerintah di Provinsi Riau dan Pekanbaru banyak terkesan percuma, karena dibiarkan terbengkalai dan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Entah apa yang menjadi penyebab dari permasalahan itu, yang jelas di beberapa sudut Kota Pekanbaru, terlihat beberapa gedung megah yang dibangun dengan anggaran besar terbiar tanpa jelas fungsi dan peruntukannya.
Ada saja alasan yang selalu disampaikan tentang kendala yang dihadapi, seperti, bila fungsi dan peruntukan jelas, jadwal pengoperasian yang belum jelas. Salah satu bukti yang memperkuat pernyataan, sebut saja gedung Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Jalan Kampung Baru, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.
Terbukti, hingga kini nasibnya masih terkatung-katung diterpa masalah sehingga belum juga difungsikan.
Padahal sebelumnya, instansi terkait menyatakan untuk pengoperasian sudah bisa dilakukan pada Februari 2016, tapi realisasi mencapai kearah itu hingga kini belum ada terlihat sedikitpun.
Bila kemarin masih tersandung belum adanya Peraturan Walikota, kini entah alasan apalagi. Mirisnya, beredar pula info yang menyebut alasan terkendalanya Rusunawa belum difungsikan, karena masih tersandung masalah listrik yang belum dialiri pihak PLN.
Alasan lain disebutkan, adanya rencana penunjukkan Plt Kepala Dinas Cipta Karya yang baru, bila demikian adanya, jelas saja akan menjadikan warga semakin kecewa karena menunggu sesuatu yang tak pernah ada batas akhirnya.
Sementara diketahui saat ini masyarakat yang menunggu dan berminat menempati Rusunawa itu tidaklah sedikit, diperkirakan berjumlah 375 kepala keluarga. Seharusnya pemerintah melalui instansi terkait jangan lagi menambah penderitaan dan kekecewaan masyarakat dengan janji- janji yang sulit untuk direalisasikan.
Tak sampai disitu, masih adalagi aset pemerintah yang terbiar tak terurus dan terkesan mubazir yang juga dibangun dengan anggaran yang cukup besar. Berbeda dengan Rusunawa yang belum ditempati, namun aset yang dijelaskan berupa mess yang pernah ditempati, sudah kosong sejak lama.
Sehingga membuat masyarakat sekitar resah, lantaran tak terawat bahkan sudah ditumbuhi semak belukar tempat bersarang nyamuk dan binatang buas.
Permasalahan itu sangat disayangkan. Pasalnya, tidak semua masyarakat di Provinsi Riau dan Pekanbaru memiliki tempat tinggal tetap atau mempunyai rumah pribadi. Bisa dibuktikan dan dilihat pada malam hari di jantung Kota Pekanbaru, masih banyak warga yang tertidur beralaskan koran dan berselimut kardus bekas di halte bus TMP.
Entah mereka gelandangan, pengemis atau apa sajalah namanya, yang jelas saudara kita dan juga manusia yang berhak mendapatkan hidup layak.
Apakah tak lebih mulia aset yang terbengkalai tersebut dipinjamkan hak pakai kepada saudara-saudara kita yang jelas membutuhkan tempat tinggal, daripada harus terbiar kosong hingga berbulan-bulan tanpa tujuan.
Bila saran yang disampaikan enggan disambut baik oleh pemerintah, sebaiknya aset yang terbiar dimanfaatkan sebagai sarana tempat lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, daripada dibiarkan mubazir.
Untuk itulah sangat diharapkan peran pemerintah menindaklanjuti permasalahan ini, sehingga rasa keadilan mendapatkan kesejahteraan dapat dirasakan masyarakat Riau dan Pekanbaru secara merata. ***