Sampah Masih Menumpuk di Sejumlah Titik
PEKANBARU(riaumandiri.co)-Meski sudah diberikan Surat Peringatan, belum menimbulkan efek jera bagi PT Multi Inti Guna, perusahaan yang mengelola sampah di pekanbaru. Buktinya, sampah masih menumpuk di sejumlah titik.
Salah satunya terlihat di sisi kanan dan Jalan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki. Tepatnya di belakang terminal AKAP, Bandar Raya Payung Sekaki.
Tak hanya itu, tumpukan sampah juga terlihat di Jalan Pemuda, diketahui hingga Rabu (10/2), belum diangkut petugas kebersihan, padahal sehari sebelumnya, mobil pengangkut sampah dari PT MIG, dengan nomor 14 sudah melewati jalan tersebut.
Walikota Pekanbaru, Firdaus, saat dikonfirmasi terkait permasalahan mengatakan, soal evaluasi dari PT MIG, sudah ada aturan yang mengaturnya. Jika memang perusahaan yang dimaksud terbukti melanggar aturan yang sudah tertulis didalam kontrak kerja, terpaksa kerjasama harus diputus.
"Evaluasi yang diberikan pihak teknis Dinas Kebersihan dan Pertamanan ada dan kinerja mereka harus maksimal, kalau mereka katakanlah tidak mencapai target sesuai perjanjian, saya kira putus saja. Kalau tak sesuai dengan isi kontrak diputus saja, itu konsekuensinya," tegas wako.
Sementara itu, Kepala DKP Pekanbaru, Edwin Supradana, menjelaskan, permasalahan yang saat ini kerap ditemui pihak ketiga adalah mengenai jadwal pembuangan sampah yang tidak sesuai dengan waktu pengangkutan. Dia juga berharap masyarakat agar membuang sampah di TPS kecamatan antara pukul 17.00 WIB hingga 05.00 WIB.
"Kapan kita mau bersih kalau sampah dibuang tak pada waktunya, kita berharap masyarakat membuang sampah tepat waktu, karena mulai jam 05.00 WIB itu petugas sudah bekerja," sebutnya.
Untuk jadwal pengangkutan sampah, sebut Edwin, PT MIG melakukannya sebanyak tiga kali dalam sehari, pagi, siang dan sore, terkait itu Dia juga mengakui sudah mensosialisasikannya kepada masyarakat. Kepada awak media, Edwin meminta untuk menginformasikannya, bahkan agar masyarakat lebih memahami terkait imbauan, pihaknya berencana membuat baliho disetiap kecamatan.
Edwin mengakui, saat ini Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di beberapa kecamatan masih belum layak, tetapi tumpukan sampah mestinya tidak terjadi, karena masyarakat lebih cenderung meletakkan sampah disatu tempat saja. Untuk itulah Dia berharap, agar masyarakat bersedia menghibahkan lahan untuk dijadikan TPS. Bila ada tanah yang akan dijual, pihaknya akan mengajukan dan melakukan pembelian.
Ditambahkannya, untuk satu kecamatan jumlah petugas dan mobil pengangkut sampah bervariasi, sebab setiap kecamatan mempunyai luas wilayah yang berbeda-beda, angkutan yang digunakan adalah fuso dan mobil Pick up. Seperti untuk kecamatan Tampan, 10 armada, Marpoyan Damai dan Sukajadi 8 armada. Kemudian untuk Kecamatan Senapelan, 5 armada, Sail, Pekanbaru Kota dan Limapuluh masing-masing 7 armada.
Sedangkan Payung Sekaki memiliki 6 armada, jumlah itu belum termasuk untuk mobil press sampah yang ditambah 10 unit.***