3 Korban Meninggal Akibat DBD
PEKANBARU (riaumandiri,co)-Masyarakat penderita penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, hingga pekan kelima, 2016 tercatat sebanyak 138 orang terserang penyakit tersebut dantiga 3 orang meninggal dunia.
"138 orang masyarakat yang terserang penyakit DBD itu tersebar di 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, sebanyak 3 orang diketahui telah meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir, Rabu (10/2).
Dijelaskan Helda, untuk penderita yang meninggal dunia, 1 orang berasal dari Kecamatan Tampan, 1 orang di Marpoyan Damai dan 1 orang lagi berasal dari Kecamatan Bukit Raya.
Dari 58 kelurahan di 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, Helda menyebut, 40 kelurahan diantaranya, merupakan daerah yang endemis penyebaran wabah DBD. Hanya satu kelurahan yang terbebas dari nyamuk DBD yakni, Kelurahan Kota Tinggi, Kecamatan Pekanbaru Kota.
Rincian dari 138 jumlah penderita di setiap kecamatan itu adalah, untuk Kecamatan Sukajadi berjumlah 10 orang, Senapelan 13, Pekanbaru Kota 2, Rumbai Pesisir 19, dan Kecamatan Rumbai berjumlah 9.
Kemudian, untuk Kecamatan Limapuluh masyarakat yang terkena DBD berjumlah 7, Sail 2, Bukit Raya 10, Marpoyan Damai 14. Selanjutnya Kecamatan Tenyan Raya 6, Tampan 19, terakhir Kecamatan Payung Sekaki berjumlah 27 orang.
Helda juga menyebut, nyamuk Aedes Aegypty yang menyebarkan virus DBD di Pekanbaru sudah resistant atau kebal, hal itu dibuktikan saat Kota Pekanbaru masih dilanda bencana kabut asap, masih ada masyarakat Kota Pekanbaru yang terserang penyakit DBD.
"Nyamuk sudah resistant, buktinya, waktu bencana asap, tetap ada warga Pekanbaru terjangkit DBD, penyebarannya juga erat kaitannya dengan kerusakan ekosistem di Riau. Banyaknya perkebunan sawit membuat ekosistem tidak seimbang, sehingga hewan-hewan pemakan nyamuk jarang dijumpai, sehingga sangat mempengaruhi pola penyebaran DBD," imbuhnya.***