Dewan Minta Evaluasi Yayasan Cendana
PEKANBARU (riaumandiri.co)- Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman, meminta pengurus Yayasan Cendana dievaluasi. Pasalnya, akibat kebijakan Yayasan Cendana, puluhan guru Sekolah Cendana Pekanbaru mogok. Akibatnya, proses belajar mengajar tidak berjalan, sehingga merugikan siswa.
Legislator Dapil Pekanbaru ini meminta dinas terkait mengevaluasi pengurus Yayasan Cendana tersebut. Politisi Demokrat ini mengaku memperoleh laporan, mogoknya puluhan guru Yayasan Cendana Pekanbaru. Bahkan, beberapa orangtua siswa sudah mengadukan mogoknya guru tersebut.
"Saya sangat sayangkan akibat konflik pihak yayasan dan guru telah mengakibatkan kerugian pada siswa," ungkap Noviwaldy, Selasa (9/2).
Dikatakannya, mogoknya guru terjadi akibat ketidakmampuan pihak yayasan mengelola sebuah pendidikan. "Padahal, dulunya sekolah Yayasan Cendana menjadi salah satu ungggulan. Namun sekarang malah ada masalah kebijakan yayasan yang merugikan guru dan pengurus yayasan perlu dilakukan evaluasi," tegas Noviwaldy.
Dijelaskannya, konflik guru terjadi karena kebijakan sepihak yang dilakukan pihak yayasan dengan menghapus hak-hak guru yayasan, seperti asuransinya dihapus. "Yayasan kembali menunjukan arogansinya, yang terjadi lagi di sekolah Yayasan Cendana ini, belum selesai permasalahan dana pensiun guru sekarang malah timbul masalah baru. " beber Noviwaldy.
Menurut Noviwaldy, Pemprov Riau melalui dinas terkait harus turun ke yayasan itu dan melakukan pengecekan, karena ini menyangkut pendidikan anak-anak Riau. Kalau tidak mampu maka pihak pengurus yayasan harus diganti.
Selain itu, Dedet menilai, seharusnya pihak PT Chevron sebagai pembina harus turun tangan mengatasi permasalahan yang terjadi. (rud)