Diskes Imbau Warga Waspada DBD
TEMBILAHAN (riaumandiri.co)-Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, mengimbau warga meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Diskes Inhil melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Saut Pakpahan, saat menghadiri salah satu kegiatan di Kota Tembilahan.
Dikatakan Saut, dengan tingginya curah hujan terutama di wilayah endemis DBD, dikhawatirkan akan semakin memudahkan nyamuk aedes aegypti berkembang biak. "Apabila perkembangbiakan nyamuk ini sudah bertambah banyak, tentu potensi penularan penyakit DBD akan semakin besar," tutur Saut, Minggu (7/2).
Oleh karena itu, seluruh masyarakat diimbau agar meningkatkan kewaspadaannya, dengan melakukan berbagai langkah pencegahan dan antisipasi sejak dini, diantaranya dengan menerapkan gerakan 3M Plus.
Gerakan 3M Plus tersebut, lanjut Saut, yakni menguras tempat penampungan air seminggu sekali, menutup rapat penampungan air dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air, yang dapat dijadikan sebagai wadah bertelurnya nyamuk DBD.
"Plusnya adalah menggunakan kelambu saat tidur pagi atau sore bagi anak atau bayi, menggunakan obat anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik dan melakukan pemantauan jentik nyamuk DBD," terangnya.
Lebih jauh dijelaskan Saut, penyakit DBD tak bisa diberantas hanya dengan melakukan penyemprotan atau fogging saja, tanpa disertai tindakan dan penerapan gerakan 3M Plus.
"Mari bersama-sama kita memantau dan melaporkan jika ada indikasi demam ke arah DBD, sehingga bisa segera ditangani dan diobati di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat," tambahnya. Senada dengan itu, Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Wabah Dan Bencana Diskes Inhil Zulkarnain, menyatakan jumlah suspect DBD per 31 Januari 2016 sebanyak 50 orang.
Jika dibandingkan dengan kasus DBD di kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Riau, Kabupaten Inhil masuk ke dalam kategori yang tinggi.
"Berdasarkan pantauan dan pemetaan kawasan endemis DBD yang dilakukan oleh Diskes, Kecamatan Tembilahan, Tembilahan Hulu dan Kateman adalah kawasan dengan jumlah kasus DBD yang tertinggi untuk saat ini. Sedangkan untuk kecamatan lainnya cenderung rendah," imbuhnya. (adv/humas)