Derita Warga Pangkalan Kerinci Kian Bertambah
Pangkalan Kerinci (riaumandiri.co)-Tidak beroperasinya pengelolah air bersih di wilayah Pangkalan Kerinci dalam kurun waktu lebih kurang selama sebulan ini ternyata berdampak pada tingginya pengeluaran warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih di rumahnya.
Warga Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota khususnya di Perumahan Bumi Lago Permai Kota Pangkalan Kerinci yang saat ini sangat merasakan dampak padamnya pasokan air bersih yang dikelola oleh Pemerintah daerah.Mereka terpaksa membeli air bersih isi ulang sampai 10 jerigen setiap hari untuk kebutuhan rumah tangga mereka masing-masing yang setiap derigennya mereka harus membeli air tersebut sebesar Rp5,000.
"Kalau cerita soal air bersih di kompleks perumahan kami ini semuanya sudah menjadi korban, dan kami mau gak mau terpaksa membeli air setiap hari, untuk keluarga kami saja kami bisa habis Rp50.000 setiap hari untuk membeli air dari pengecer," ujarnya.
Padamnya pasokan air yang mereka alami sekarang sebenarnya tidak kali ini saja, melainkan sering terjadi."Dan ini terjadi nyaris setiap bulannya, terkadang pasokan padam total, terkadang yang keluar seperti lumpur dan parahnya yang keluar angin saja tapi meteran air yang terpasang walaupun angin yang keluar meteran tersebut tetap mutar dan mengukur jumlah pemakaian," kata Kiki.
Ayah dua orang anak ini mengharapkan pemerintah daerah bisa tanggap dan secepatnya menangani soal pasokan air bersih untuk warga, sebab warga merasa pelayanan perusahaan pemasok air bersih yang mengoperasikan perusahaan pemasok air bersih dinilai kurang bertanggung jawab.
Kerusakan yang kerap terjadi hal tersebut menandakan bahwa pihak pengelolah dinilai kurang bertanggung jawab dan tidak serius melakukan tanggung jawabnya."Setidaknya ada tindakan tegas kepada pengelola perusahaan pengelola air bersih yang sekarang, sehingga kinerjanya bisa berkualitas," ujarnya.
Menyikapi keluhan ini, Monang Pasaribu selaku anggota DPRD dari Komisi 3 mengatakandirinya sebenarnya sudah bosan dan berkali-kali mempertanyakan ke satker yang bertanggung jawab menangani soal pasokan air bersih tersebut.
Apalagi semua kebutuhan yang diminta oleh Satker terkait untuk pengadaan bahan-bahan kimia dan sejumlah alat berat yang sudah dibeli untuk kebutuhan perawatan pipa yang bocor tapi tak juga di pakai untuk pekerjaan perawatan.
"Kita sudah sering membahas masalah pasokan air bersih ini, semua apa kebutuhan mereka sudah kita realisasikan, sampai-sampai tahun ini mereka minta untuk pengadaan bahan kimia untuk penjernih air, dan itu kita coret untuk tahun ini sebab kita tau bahwa pasokan bahan kimia mereka cukup banyak dan menumpuk di gudang, masak itu-itu terus, belum lagi alat berat khusus untuk perawatan saluran pipa yang bocor juga kita adakan tapi tidak juga mereka pakai, pipa bocor pun tak di perbaiki, jadi kami juga bingung entah apa lagi yang mereka minta," ungkap Monang menyikapi.(Pen)