Bioteknologi Tawarkan Kesehatan dan Usahawan
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Ungkapan bijak mencegah lebih baik daripada mengobati sepertinya layak direnung ulang. Apalagi di tengah berbagai masalah gangguan kesehatan yang muncul belakangan.
Dan, produk herbal sepertinya kian mendapatkan tempat di masyarakat. Bukan semata karena lebih alami dan tanpa efek samping, lebih jauh konsumen tak sekedar mengkonsumi, namun mereka pun bisa berkecimpung menjadikan 'tambang uang'.
Adalah Asia Herbal Biotek (AHB) hadir dengan berbagai jenis produk kesehatan yang menjadikan cordyseps sebagai bahan dasar. Menurut penelitian, sejarah 'tumbuhan mujarab' itu sendiri bermula sejak 1.500 tahun silam. Konon hanya boleh dimakan maharaja dan maharani Negeri Tirai Bambu. Sementara di Negeri Tibet, menjadi menu 'wajib' herba para.
diraja. Seiring perkembangan teknologi, tumbuhan ajaib ini menancapkan diri sebagai herbal termahal di dunia. Bukan tanpa sebab, kenapa harganya perlu merogoh kocek lebih dalam.
AHB mencatat, setidaknya ada empat fungsi utama cordysceps, yakni memperkuat sistem imun, meningkatkan sistem pernafasan, anti tumor dan memperkuat ginjal. Pelambatan sistem penuaan juga menjadi salah satu keunggulan pusat herbal yang melakukan penyelidikannya di Wenshan, Yunnan, Cina.
Kini, di bawah payung PT AHB, cordyseps dikemas dalam berbagai produk kesehatan. Diantaranya, codijuice, codicafe, biosella dan beberapa produk lainnya yang terbukti mumpuni menyembuhkan aneka penyakit kronis sekalipun. Melihat respon pasar yang gempita, AHB tak saja melebarkan sayap di Negeri Jiran Malaysia, tapi juga di Singapura, Hongkong, Thailanda, Cina dan negara Asia lainnya produk cordyseps terus tumbuh menjadi primadona. Sementara di tanah air.
cordyseps mulai unjuk gigi dua tahun belakangan. Tak ketinggalan di Pekanbaru, para konsumen mulai 'tergila-gila' dengan salah satu produk unggulan PT AHB, codicafe. Kopi dengan sejuta manfaat ini jadi rebutan di pasaran.
Sebagai upaya mempopulerkan herbal kesehatan ini, di bawah payung Malindo Grup, PT AHB menghadirkan training menjadi jutawan dengan menghadirkan narasumber internasional Mr. Balan.
Beberapa penaja awal turut hadir, seperti Djafril Bahra, Othman Abd Gani dan undangan lainnya. Selain menyajikan materi menjadi pebisnis ulung, peserta juga disuguhi berbagai keunggulan produk herbal AHB. Artinya, kesehatan sepertinya tak cukup fisik semata, namun mesti didukung kesehatan finansial.
"AHB bagi saya Ada Harapan Baru. Di AHB tak saja sehat fisikal, tapi juga sehat secara finansial. Yang kita jual adalah soal kesehatan. Ada beberapa definisi kesehatan yang perlu dimiliki seseorang. Pertama, kesehatan finansial. Finansial dapat, kesehatan juga dapat. Kedua, kesehatan fisik. Ketiga, kesehatan mental, ada impian disana.
Terkadang orang tak jarang mengalami tak impian, maka harapan pun hilang," papar Balan, dalam materi yang berdurasi lewat tengah hari tersebut, belum lama ini.
Prihal sistem ala-ala network marketing yang digaungkan oleh produk sejenis, Balan menegaskan, AHB lebih memfokuskan bagaimana produk-produk AHB kian familiar bagi konsumen.
"Di Malaysia 50 ribu orang sudah mengkonsumi dan bergabung dengan AHB dalam masa 6 tahun. Rata-rata konsumen yang bergabung jika disebabkan manfaat produk, mereka bertahan lama tapi agak perlahan," urai Wakil Direktur Utama AHB tersebut, mencermati fenomena masyarakat yang melirik produk kesehatan itu.
Dalam pemaparannya, pria berdarah Bollywood ini juga sudi memberikan kiat jitu dalam menceburi bisnis produk kesehatan.
"Save konsumsi, sharing, selling dan serving. Dalam bisnis, setiap orang adalah leader," tukasnya. Senada dengan Balan, Othman Abd Gani salah satu 'founder' dari Negeri Jiran Malaysia, justru merasakan 'hidup lebih hidup' sejak menjadi bagian dari AHB. "Saya dapat satu peluang emas disini dan memenuhi cita-cita saya sejak lama. Dunia dapat, akheratnya juga Insya Allah. Pasalnya, selain dapat duit, saya bisa membantu sesama lewat produk kesehatan," ujar pria yang kenyang malang melintang sebagai tenaga pendidik alias Cik Gu ini.
Othman pun berbagi pengalaman, tak sedikit rekan dan handai taulannya yang sudah divonis berbagai penyakit parah, namun sejak mengkonsumsi produk AHB, sehat seperti sedia kala. Maka, ia pun bertekad, menciptakan jutawan-jutawan muda lewat proses sebuah usaha dalam produk kesehatan. "Kunci bisnis itu mesti jujur. Saya punya tekad, ingin melahirkan orang jadi jutawan. Dari mengajak bergabung dengan Malindo," imbuh pria berdomisili di Seremban, Negeri Sembilan, yang konon nyaman betul dengan Pekanbaru.
Adapun penaja lainnya Djafril Bahra, juga punya cerita sendiri khasiat produk AHB yang dialaminya. Tak sekali dua kali ia punya masalah kesehatan, begitu mengkonsumsi produk AHB, gang-guan itu akur adanya. Sayangnya,
membudidayakan suplemen bioteknologi jelas tak seringan menjentikkan jemari. "Barangkali karena orang Melayu masih tak terlalu menitikberatkan perihal kesehatan. Misalnya, boleh saja mobil diservis secara berkala, tapi bagaimana dengan kesehatan diri sendiri. Namu, apapun masalahnya, di AHB kita perjuangkan bersama," urainya.
Kini, seminar yang digulirkan sekali sebulan itu, terus mendulang peserta dari berbagai usia dan melintas profesi. Mulai dari ibu rumah tangga, pekerja kantoran hingga mahasiswa. Ketua Panitia Muhammad Isnaini, menyebutkan bersama tim mereka di Malindo, AHB terus berkreasi dan mencapai sejuta mimpi para member yang tersebar di beberapa kota. Ia menegaskan, kesehatan fisik dan finansial mesti seiring jalan. ***