Populasi Gajah Liar Alami Peningkatan
DURI (riaumandiri.co)- Sejak kabut asap yang menyelimuti Provinsi Riau, kawanan gajah liar di Kantong Balairaja, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, tak terlihat lagi. Namun sejak 3-4 hari yang lalu, kelompok gajah liar Giam Siak Kecil dan Balairaja, muncul di Kantong Balairaja.
"Setelah kita (BBKSDA Riau, red) lakukan identifikasi, ada peningkatan jumlah populasi gajah liar yang masuk ke Kantong Balairaja," ujar Kabid Wilayah II BBKSDA Riau, Supartono, Sabtu (30/1).
Dikatakan Supartono, peningkatan jumlah gajah liar, terlihat ada gajah liar yang masih anak-anak dan usia remaja. "Jumlah peningkatannya sendiri belum bisa kita pastikan ada berapa ekor gajah. Saat ini pun kita belum melakukan penghitungan pasti jumlah gajah liar yang ada, karena kawanan ini masih bergerombol dua kelompok," tutupnya menjelaskan.
Kembali
Hampir setahun, kemunculan kelompok gajah liar di Kantong Balairaja, Kecamatan Mandau dan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, tak terlihat.
Hari Rabu (27/1), dua kelompok gajah, terlihat mulai memasuki habitatnya di Kantong Balairaja, yaitu kelompok Giam Siak Kecil dan kelompok Balairaja.
Dari pantauan Wilayah II BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Provinsi Riau, kemompok gajah Giam Siak Kecil, muncul dari Sungai Mandau. Sedangkan kelompok Balairaja, muncul dari Hutan Talang.
"Kemunculan gajah liar ini memang musiman. Ini sudah musimnya, gajah liar memasuki Kantong Balairaja. Sekitar 3-4 hari yang lalu, kawanan gajah liar ini masuk ke Kantong Balairaja," ujar Supartono.
BBKSDA Riau, lanjutnya, saat ini mengupayakan tidak munculnya konflik antara masyarakat dengan gajah liar, di sekitar Kantong Balairaja. "Saat ini anggota BBKSDA Riau, di lapangan berusaha menghalau gajah, tidak ke pemukiman masyarakat," terangnya. "Kita menghalau dengan bunyi-bunyian, seperti meriam karbit," ungkap Supartono.
Jika Bertemu
Untuk mengindari konflik antara gajah liar Kantong Balairaja, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, dengan masyarakat sekitar. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak panik.
"Gajah merupakan mahluk hidup. Dia (gajah, red) butuh ruang untuk hidup. Kepada masyarakat, untuk memberikan gajah sedikit ruang untuk hidup, sedkikt saja," jelas Supartono.
Jika bertemu gajah liar, terangnya, masyarakat jangan gegabah dan jangan mengusir sendiri tanpa tahu bagaimana tekniknya. "Gajah liar sifatnya pemarah, jika keberadaannya diusik," katanya.
Pengusiran gajah liar oleh masyarakat, menurutnya, lebih baik dilakukan dengan cara berkelompok.
"Dengan cara membuat bunyi-bunyian. Kalau malam hari dengan membuat obor dan api unggun. Setelah membuat api unggun, jangan lupa dimatikan lagi apinya," tutup Supartono menjelaskan.(grc/yuk)