Banjir Bandang Rendam Puluhan Rumah
HULU KUANTAN (riaumandiri.co)- Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Ulo, merendam puluhan rumah di dua desa, yakni Mudik Ulo dan Tanjung Medang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kamis (28/1) lalu.
Camat Hulu Kuantan, Yuhendra, yang dihubungi Haluan Riau, Kamis lalu mengatakan, ketinggian air yang merendam puluhan rumah masyarakat mendekati dua meter. "Sedikitnya ada 50 rumah yang terendam, karena banjir bandang meluapnya Sungai Ulo, pada Kamis," kata Yuhendra.
Dari 50 rumah tersebut katanya, paling banyak di Desa Mudik Ulo, ada sekitar 35 rumah masyarakat yang terendam dan Tanjung Medang ada 15 rumah yang terendam banjir. Tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang tersebut, namun masyarakat mengalami kerugian terendamnya sejumlah alat elektronik.
Pada Kamis sore katanya, Pemerintah daerah melalui Disosnaker Kuansing sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya terendam banjir. "Setelah kita laporkan, langsung Disosnaker turun dan menyerahkan bantuan kepada masyarakat," ujarnya.
Pada Jumat (29/1), informasi yang berhasil dihimpun oleh Haluan Riau, banjir bandang yang merendam puluhan rumah ini sudah surut. "Pada Jumat (kemerin,red) sudah tidak ada rumah warga yang terendam," ujar Siswandi, salah seorang pegawai Kecamatan.
Bangun Parit di Jalan Nasional
Sementara di teluk Kuantan, Anggota Komisi C DPRD Kuansing menilai, pembangunan parit di sepanjang tepi jalan Nasional di pertigaan simpang bawah STM Teluk Kuantan dilakukan demi untuk kepentingan umum. Jadi kita berharap tidak ada alasan masyarakat menolak pembangunan parit didaerah tersebut karena setiap hujan selalu saja air tergenang dan mengganggu aktivitas lalu lintas.
"Jadi tidak ada alasan dilokasi tempat air yang tergenang ini tidak dibangun parit pembuangan, seharusnya pemilik lahan mendukung langkah yang dilakukan pemerintah supaya air tidak lagi menggenangi jalan Nasional didaerah pertigaan simpang bawah STM tersebut,"ujar anggota Komisi C DPRD Kuansing Rino Elpando usai meninjau lokasi genangan air didaerah tersebut, Kamis lalu.
Komisi C sendiri katanya, sangat mendukung langkah pemerintah membangun parit pembuangan air didaerah tersebut, supaya masyarakat yang melintas menjadi lebih nyaman. "Kita lihat setiap turun hujan air selalu tergenang, bahkan menutupi hampir semua badan jalan,"ujar politisi PBB ini.
Jadi sangat diharapkan kepedulian masyarakat untuk membebaskan lahan yang ada ditepi jalan Nasional ini agar pemerintah bisa membangun parit pembuangan didaerah tersebut. "Kalau dibiarkan terlalu lama, kondisinya akan terus tergenang apabila hujan dan mengganggu masyarakat umum yang melintas,"ujarnya.
Apalagi daerah pertigaan bawah STM ini merupakan daerah yang selalu padat dilalui kendraan,"sudah banyak pengendara yang mengeluhkan kondisi genangan air pada ruas jalan ini, makanya kita sudah mendesak pemerintah untuk segera mengatasi dengan membangun parit pembuangan didaerah tersebut," katanya.***