Kadishubkominfo akan Buka Penerimaan Pengawas Bandara
PASIRPENGARAIAN(HR)-Kepala Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informasi (Kadishubkominfo) Rokan Hulu, Roy Roberto mengatakan pihaknya dalam tahun 2016 akan membuka penerimaan tenaga personel pengawas bandara. Ini dilakukan karena tenaga pengawas dinilai sangat dibutuhkan.
Informasi ini disampaikannya di ruang kerjanya. Tegasnya, seperti diketahui Bandara Tuanku Tambusai ke depannya akan berfungsi aktif, melayani rute penerbangan jurusan Batam-Pasir Pangaraian (PP).
"Kita juga berencana akan membuka jurusan Medan-Pa sir Pangaraian (PP), termasuk Kota Pekanbaru-Pasir Pangaraian (PP), jadi secara otomatis sangat dibutuhkan personel untuk itu," papar Roy Roberto.
Roy menambahkan, setelah dua tahun diusulkan untuk memperpanjang run way atau landasan pacu bandara dari 1.300 meter menjadi 1.800 meter ke Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub-RI). Tahun ini, usulan itu akan diakomodir pemerintah pusat dananya berasal dari APBN tahun 2016. Otomatis landasan pacu bandara akan bisa digunakan untuk pesawat jenis boing.
Sementara itu Bupati Rohul H Achmad Msi sebelumnya menyampaikan, tahun ini, runway Bandara Tuanku Tambusai akan diperpanjang dari sebelumnya 1.300 meter menjadi 1.800 meter.
"Panjang landasan pacu bandara saat ini 1.300 meter, sudah bisa didarati pesawat Foker 50 jenis Wing Air jenis ATR yang merupakan grup maskapai penerbangan Lion Group," ujar Bupati, belum lama ini.
Itu dibuktikan pada pemberangkatan dan pemulangan JCH asal Rohul dari Pasir Pengaraian ke Batam maupun dari Batam ke Pasir Pengaraian tahun 2015 lalu dengan menggunakan dua unit pesawat Wing Air yang berlangsung sukses.
Selain penerbangan domistik JCH, kata Achmad, bandara Tuanku Tambusai dalam dua tahun terakhir telah melayani penerbangan perintis dengan rute Pekanbaru-Pasir Pengaraian dan Pasir Pengaraian-Pekanbaru menggunakan pesawat Susi Air.
Sehubung dengan dibukanya penerbangan Pasir Pengaraian-Batam PP pada tahun 2016, maka jalur penerbangan perintis Pekanbaru-Pasir Pengaraian PP untuk sementara di tutup, karena adanya alternatif jalan darat.
"Kemungkinan peluang itu akan dibuka Pasir Pengaraian-Dumai-Medan dan sebaliknya, karena perusahaan perkebunan di Rohul, sebagian besar.
berasal dari Sumut, jasa penerbangan ini bisa dimamfaatkan mereka nantinya," jelas Bupati dua periode itu.
Dijelaskannya, sehubung dengan berlakunya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengelolaan dan pengembangan serta operasional bandara tidak lagi menjadi kewenangan daerah tapi sudah menjadi tanggungjawab Pemerintah Pusat. Dibukanya penerbangan komersil di Bandara Tuanku Tambusai, maka akan memberikan multiefek kepada daerah. Selain membuka isolasi dalam menunjang pelaksanaan pembangunan ke depan. Terbukanya akses dunia luar di Rohul sehingga dapat menjadi sarana promosi wisata yang berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Rohul.(adv/humas)