Target Akreditasi Internasional
BENGKALIS (HR)-Pasca penegerian Sekolah Tinggi Agama Islam Bengkalis. STAIN Bengkalis terus memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya dalam berbagai lini, diantaranya penguatan Jurnal sebagai laman hasil tulisan para dosen dalam dan luar negeri.
Kepala Jurnal Akademika STAIN Bengkalis, Ashubli, Kamis (21/1) mengatakan, Jurnal merupakan urat nadi bagi Perguruan Tinggi. Rentang waktu lima tahun terakhir kata Shubli, STAIN Bengkalis memang sudah memiliki Jurnal, hanya saja klasnya masih lokal dan beberapa tahun terakhir vakum.
“STAIN memang sudah ada Jurnal, tapi skopnya masih lokal, karena selama ini Jurnal STAIN hanya memuat hasil tulisan para dosen lokal, guru-guru MAN dan MTS. Ke depan kita ingin Jurnal STAIN ini diakreditasi internasional (SCOPUS),” ujar Ketua Prodi Hukum Tata Negara Islam ini.
Dalam rangka meningkatkan reputasi Jurnal Akademika, Rabu (20/1) lalu, STAIN Bengkalis bekerjasama dengan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) Kementerian Agama RI, mengadakan Indonesia Journal Editor Workshop, dengan tema: Penguatan dan Pengelola Jurnal Berindeks SCOPUS (yang paling tinggi diakui internasional).
Sebagai pembicara Ismail Suardi Wekke, Ph.D dari Sorong Papua sekaligus tim assesor Jurnal berputasi internasional. “Jurnal AKADEMIKA Bengkalis, yang dimiliki STAIN akan berpotensi indeks Internasional, syarat yang dimiliki sudah mencukupi, karena Jurnal AKADEMIKA sudah 5 tahun lalu terbit,” sebutnya.
Keyakinan akan meraih indeks internasional kata Shubli, terlihat dari keinginan para dosen baik dalam dan luar negeri yang memasukkan tulisan mereka ke Jurnal Akademia. Saat ini katanya, sudah ada dosen dan Malaysia, Berunai Darussalam, dua dosen dari Jakarta yang memaukkan tulisan ke Jurnal STAIN Bengkalis.
“Jurnal itu wajib bagi sebuah Perguruan Tinggi dan dosen yang ingin naik pangkat atau lainnya wajib menulis dan masuk ke Jurnal. Setiap tulisan yang masuk tetap akan diseleksi oleh tim seleksi. Tim seleksi juga bukan sembarangan, para Profesor dan mereka yang ahli dalam dunia tulis menulis ini. Kalau sudah diseleksi, baru bisa dinaikkan di Jurnal. Dan untuk jurnal yang sudeh indeks internasional, point dari setiap tulisan yang masuk sangat tinggi,” sebut Shubli lagi.
Jurnal Akademika STAIN Bengkalis sendiri kata pria jangkung berkacamata ini, akan terbit dua kali dalam setahun. Dan mulai tahun 2016 ini, setiap tulisan yang masuk akan melalui proses seleksi yan sangat ketat. “Insyallah dalam waktu tidak begitu lama, Jurnal STAIN Bengkalis sudah terindeks Internasional,” harap dosen yang tulisannya sudah pernah masuk di Jurnal UIN Jakarta ini.
Sebelum itu, tim assesor Ismail Suardi Wekke dalam acara simposium juga menyampaikan keyakinannya, tidak kurang dalam waktu satu tahun Jurnal STAIN Bengkalis berpeluang besar menjajaki sebagai Jurnal Internasional.
“Dan ini tentunya menjadi modal dasar terwujudnya nawa cita Ketua STAIN Bengkalis, Prof H Syamsul Nizar untuk meningkatkan status STAIN ini menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN),” sebut Ismail. (adv/humas)