Pendidikan Moral, Etika dan Kepatuhan Diajarkan Sejak Dini
SELATPANJANG (HR)- Pendidikan moral, etika dan kepatuhan kita ajarkan kepada generasi muda sejak dini. Secara perlahan mereka akan terus mengikuti aturan dan etika dalam menjalani masa depan dan hidup mereka kelak.
Untuk itu, kita sebagai orang tua juga harus menjadi figur dan panutan pertama dalam rumah tangga. Peran guru dan kalangan pendidik di luar rumah adalah berperan sebagai pengganti orangtua.
Baik orangtua maupun para kalangan pendidik menjadi mitra strategis untuk mengarahkan anak-anak menuju masa depan yang lebih baik. Ber etika, bermoral, beriman dan bertaqwa, serta menjadi anak yang cerdas.
Posisi guru atau sekolah hanya menjadi rumah ke dua bagi anak-anak. Sehingga kadang beban pendidikan itu sebagian masyarakat hanya beranggapan hanya menjadi beban sekolah.
"Pada hal peran orangtualah yang menjadi motor pertama sebagai penggerak memotivasi anak agar tumbuh dan berkembang menjadi generasi harapan keluarga, bangsa dan negara,”ungkap H.M Arif MN Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Kepulauan Meranti, kepada Haluan Riau Kamis kemarin.
Dikatakan Arif, jika melihat fenomena masyarakat belakangan ini, dimana anak-anak sangat sulit mematuhi aturan yang ada. Sehingga tindakan mereka juga terlihat saat di lingkungan sekolah, bahkan juga terbawa ke tengah masyarakat.
“Kita melihat kenakalan remaja yang cukup sulit diarahkan. Bahkan remaja saat ini tidak mampu melawan pengaruh negatif adanya perkembangan zaman. Pergaulan yang menjerumuskan, dan hal lain bahkan mengantarkan si anak harus berurusan dengan hukum.
Untuk itulah kita berharap kepada seluruh kalangan pendidik, baik orangtua maupun para guru di sekolah agar meningkatkan pengajaran etika, moral dan taat terhadap aturan.
Tanpa kerjasama yang baik antar orangtua dan kalangan pendidik maka anak-anak kita nantinya akan semakin sulit diarahkan terhadap tujuan positif,”kata Arif lagi.
Juga diimbau kepada para guru dan kalangan pendidik di seluruh tingkatan yang ada. Baik di sekolah formal maupun informal agar semakin memperhatikan pembangunan karakter positif, mental dan spritual si anak.
"Kecerdasan akan lebih berguna, jika seorang anak memiliki etika dan moral. Jadi harus diseimbangkan antara ilmu pengetahuan dan taqwa,”ujarnya.(jos)