Dishub Diminta Tetapkan Standarisasi Operasional Penyeberangan

SELATPANJANG (HR)- Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti diharapkan menetapkan standarisasi operasional penyeberangan yang ada. Hal itu untuk menyeragamkan aturan demi menjamin keselamatan penumpang saat menggunakan sarana penyebarangan tersebut.
Upaya penetapan standarisasi penyeberangan tersebut satu hal penting untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Terutama untuk memfasilitasi pelabuhan antar pulau dan kecamatan yang tergolong padat dan semakin sibuk dari waktu ke waktu.
Salah satu standard keselamatan seperti pengadaan jaket pelampung bagi seluruh penumpang, dan juga standarisasi kapal motor yang melakukan kegiatan penyeberangan.
"Termasuk jembatan dermaga atau pelabuhan demi menjamin keselamatan penumpang,”ungkap Iqsanuddin warga Kecamatan Rangsang Barat kepada Haluan Riau di Pelabuhan Peranggas Rabu kemarin.
Diungkapkan Iqsan, masyarakat pernah mendengar program pihak Dishub beberapa tahun lalu berjanji akan menstandarkan seluruh pelabuhan penumpang yang ada. Namun hingga saat ini baru terealisasi untuk Pelabuhan Tanjung Samak,”katanya.
Dalam program tersebut diuraikan bagi setiap pelabuhan yang ada akan diupayakan memiliki ponton sehingga turun naik penumpang dipermudah demi menjamin keselamatan.
Untuk itu masyarakat minta realisasi program standarisasi pelabuhan penumpang kiranya dapat diwujudkan.
Menurutnya ada beberapa pelabuhan yang kian padat dengan intensitas kesibukan pelabuhan yang semakin tinggi. Seperti pelabuhan rakyat di Desa Peranggas, pelabuhan di Desa Semukut, Desa Meranti Bunting, Ketapang dan Plantai, Teluk Belitung dan berbagai pelabuhan rakyat lainnya.
Selain fasilitas ponton itu, petugas pelabuhan juga harus diadakan di seluruh pelabuhan rakyat itu.Sebab semakin tinggi kegiatan pelabuhan, maka tingkat keselamatan juga harus lebih diprioritaskan.
“Kita berharap masyarakat yang bisa diwujudkan itu agar terealisasi dengan baik. Sehingga secara bertahap kebutuhan rakyat banyak itu bisa terpenuhi.
Selain itu, sejauh ini masih terdapat pelabuhan rakyat yang tergolong masih darurat yang belum tersentuh pembangunan. Seperti fasilitas dasar untuk berbagai pelabuhan di berbagai desa di seluruh kecamatan yang ada. Lemak Babi, Pelabuhan Desa Beting, Penyagun dan berbagai desa lainnya yang semuanya membutuhkan sentuhan pembangunan,”ucap dia lagi.(jos)