2016, Penjualan Toyota Pimpin Pasar Otomotif
PEKANBARU (HR)-Meski dalam kurun 4 tahun terakhir pencapaian market secara total penjualan mobil sepanjang 2015 terendah, namun di tahun 2016 Toyota memproyeksikan penjualan mobilnya akan lebih baik dari sebelumnya.
Sepanjang tahun 2015, PT Toyota-Astra Motor (TAM) berhasil mempertahankan posisinya sebagai market leader di tengah lesunya pasar otomotif nasional dan persaingan yang semakin ketat. Dengan penjualan whole sales sebanyak 321.818 unit dengan market share 31,8 persen.
"Meski sama-sama menghadapi situasi perekonomian yang kurang mengembirakan, kita sangat berterima kasih atas kepercayaan konsumen terhadap Toyota. Yang hingga saat ini masih sangat kuat sehingga kami bisa mempertahankan posisi sebagai market leader dengan pangsa pasar sesuai target dan masih sangat mengembirakan,” ujar Vice President Director TAM Henry Tanoto, Senin (18/1).
Dijelaskan Henry, berdasarkan data Gaikindo, pada 2012 untuk pertama kalinya pasar otomotif nasional berhasil menembus angka 1 juta yaitu mencapai 1,116 juta unit kemudian naik menjadi 1,229 juta unit pada 2013 dan 1,208 juta unit pada 2014.
Dari data pasar ritel penjualan TAM di segmen kendaraan penumpang mencapai 310.314 unit, sehingga menempatkan pangsa pasar Toyota di posisi 41,2 persen dari total penjualan segmen kendaraan penumpang secara nasional. Sementara ritel penjualan Agung Toyota pada bulan
Desember 2015 lalu menunjukan tren positif khususnya secara total penjualan 5 propinsi wilayah Agung Toyota seperti Riau, Jambi, Bengkulu, Bali dan Kepri berhasil mencapai 3.039 unit.
Pada penjualan ritel, kontribusi terbesar dari segmen kendaraan Multy Purpose Vehicle (MPV) dengan total penjualan mencapai 181.730 unit dengan pangsa pasar 48,7 persen. Di segmen ini, Toyota Avanza berhasil mempertahankan posisinya sebagai mobil terlaris dengan angka penjualan 133.153 unit.
Dengan angka penjualan tersebut, Toyota Avanza berhasil menguasai 45,7 persen penjualan di segmen low MPV. Khusus di Desember 2015, Toyota Avanza bahkan mencatatkan angka penjualan ritel hampir 16.000 unit, yang merupakan penjualan tertinggi MPV tersebut sepanjang 2015.
Proyeksi 2016.
Sementara di 2016 ini, menurut Henry meski tidak terlalu optimis kondisinya diharapkan dapat lebih baik dibandingkan dengan 2015 lalu. Dampak positif sejumlah paket kebijakan deregulasi yang dilakukan pemerintah sepanjang 2015 lalu diharapkan akan lebih terasa pada 2016 sehingga perekonomian nasional akan lebih dinamis.
Kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM dan langkah mempercepat lelang proyek untuk mempercepat realisasi belanja pemerintah (APBN) diharapkan juga akan memberi dampak positif terhadap upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Memang kita tidak dapat terlalu optimis, namun proyeksi berbagai pihak menunjukkan angka pertumbuhan ekonomi 2016 bisa sedikit lebih baik dibandingkan dengan 2015,” tuturnya.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 ini dapat mencapai 5,5 persen yang antara lain didukung oleh membaiknya emerging market di pasar global dan reformasi ekonomi di dalam negeri.
Begitupula halnya, untuk perekonomian global, Bank Dunia memperkirakan, angka pertumbuhan dapat mencapai 2,4 persen dengan penurunan pertumbuhan ekonomi China sebagai salah satu faktor penentu.
"Berdasarkan berbagai perkiraan yang ada, termasuk dari Gaikindo, kami berharap penjualan otomotif 2016 bisa sedikit lebih baik dan kami berharap dapat mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar otomotif,” tuturnya.(nie)