Batas Rohil dan Sumut Belum Jelas

BAGANSIAPIAPI (HR)-Kasus pemukulan yang dilakukan anggota DPRD Labusel Sumut terhadap petani Rohil, memicu kekhawatiran sekretaris komisi A, DPRD Rohil, Afrizal.
Karena menurutnya bukan hanya sekali ini saja masalah perbatasan menimbulkan konflik, malah sudah terjadi beberapa kali.
"Saya meminta pemerintah lebih serius menyikapi persoalan ini. Karena akhir akhir ini para petani yang berada diperbatasan Rohil dengan Sumut merasa tidak nyaman. Jika mereka ingin mengolah lahan, sering terjadi intimidasi dari pihak pihak yang berkepentingan atas lahan tersebut," Kata Afrizal kepada GoRiau.com, Kamis (14/1) lalu.
Politisi Golkar ini meminta pemerintah tanggap untuk menentukan perbatasan Rohil - Sumut. Karena, berkaca dari kasus yang ada, setiap terjadi konflik, sering hanya mengutamakan hukum rimba.
Selain kasus warga Pasir Limau Kapas dengan Labusel, sambungnya, juga pernah terjadi pergelokan warga di perbatasan Pujud dengan Labusel. Apalagi lahan yang berada diperbatasan cukup luas sehingga banyak pihak mengincar untuk dijadikan areal perkebunan sawit.
"Ke depan kita tidak menginginkan lagi terjadi kontak fisik antara warga perbatasan dengan orang berkepentingan dengan lahan yang berada diperbatasan. Apapun namanya, pemerintah harus segera turun tangan menyelesaikan perbatasan," ujarnya.(grc/zmi)
Berita Lainnya
- Terkait Larangan Mudik, Gugus Tugas Covid-19 Siak: Kita Sudah Lama Lakukan Pembatasan
- Diskusi Umat untuk Semesta, 9 dari 10 Anak Muda Khawatirkan Masa Depan Lingkungan
- Kapolda Riau Ajak Masyarakat Hidup Sehat dan Perangi Radikalisme Serta Narkoba
- Dara Bengkalis 2018 Ternyata Seorang Polwan
- Nasabah Bank Riau Kepri Raih Rp100 Juta
- DLH Rohil Bersihkan Lumpur yabg Tutupi Drainase