SPBU Selatpanjang Hanya Sekadar Pajangan
SELATPANJANG (HR)- Keberadaan dua SPBU di kota Selatpanjang, layaknya hanya sekadar pajangan belaka. Sebab hingga awal tahun ini belum ada tanda-tanda akan segera dioperasikannya stasiun pengisian bahan bakar umum tersebut.
Wargapun tetap berharap kiranya pemerintah daerah dapat memfaasilitasi keberlangsungan harapan masyarakat Selatpanjang itu untuk mendapatkan harga dan takaran BBM bersubsidi itu. Sebab selama SPBU belum beroperasi maka selama itulah harga dan takaran BBM khususnya premium akan tetap gonjang ganjing.
Mardian, salah seorang warga Desa Alahair kepada Haluan Riau Selasa kemarin mengatakan, pemerintah menurutnya belum serius menuntaskan persoalan pengoperasian dua SPBU yang telah rampung dibangun itu. Sebab problem utamanya adalah di jalan darat dari Kampung Balak menuju Selatpanjang.
Selama jalan Alai - Megkikip itu belum rampung maka distribusi untuk Kepulauan Meranti khususnya BBM jenis premium tidak akan lancar. Sementara salah satu prasyarat Pertamina bisa mendistribusikan langsung minyak tersebut hanya bisa dilakukan oleh armada angkutan darat.
“Jadi untuk mendukung program pengoperasian SPBU harus didahului oleh penyelesaian atau perampungan jalan lintas darat Alai- Mengkikip hingga ke Kampung Balak,”kata Dian lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Meranti, Syamsuar Ramli mengatakan, kendala utama kenapa SPBU tersebut belum beroperasi karena masih terkatung-katungnya transportasi darat dari Pekanbaru menuju Meranti.
Sebelumnya program pembangunan jalan Alai- Mengkikip itu direncanakan rampung tahun 2013 atau 2014 silam. Tapi karena berbagai kendala akhirnya penyeberangan tersebut mengalami kendala.
Pihak perusahaan mengatakan akan segera mengoperasikan SPBU tersebut, jika transportasi darat dari Kampung Balak menuju Selatpanjang lancar.
"Dengan demikian harga tertinggi BBM nantinya di Meranti khusunya di Selatpanjang bisa sesuai dengan keputusan pemerintah,”jelas dia lagi.(jos)