Mahasiswa Politeknik Ditipu Rp7,1 Juta
BENGKALIS (HR)- Nasib sial menimpa seorang Mahasiswa di Fakultas Politeknik Negeri Bengkalis, yang ditipu oleh seorang laki-laki dengan mengaku Anggota Polisi, dengan menawarkan sepeda Motor. Mahasiswa Politeknik Bengkalis, yang tertipu tersebut adalah Aras Muhamad. Aras menceritakan, Senin (11/1, bahwa dia tertipu uang Rp7,1 Juta rupiah.
"Saya kenal sekitar pertengahan bulan April 2015 lalu, dia baru tiba di Bengkalis dari Selat Panjang di pelabuhan Bandar Sri Laksamana. Saat itu dia mengaku bernama Andre, menurut pengakuannya adalah anggota Polres Batam Provinsi Kepulauan Riau," kata Aras menceritakan.
"Selama perkenalan kami denganya, Mushala/Andre sangat baik dan dia juga sering belanja makan kami, pada bulan April dia telah menawarkan kepada saya ada satu unit sepeda motor merk Byson seharga Rp6 juta yang kebetulan saya tengah mencari sepeda motor untuk persiapan magang saya,"katanya .
Aras mengutarakan, karena hubungan mereka selama ini baik-baik saja makanya tidak ada benak kecurigaan dengannya.
“Pada 05 Mei 2015, Mushala/Andre meminta kepada saya untuk mengirimkan uang sebesar Rp2 juta kerekeningnya, sebagai tanda jadi pembelian sepeda motor itu, kemudian berselang beberapa hari pada tanggal 18 Mei 2015 kembali meminta uang sebanyak 4 juta rupiah untuk pelunasan sepeda motor tersebut,"ungkapnya.
Berikutnya pada 15 Juni 2015 kembali Mushala atau Andre kembali meminta uang sebesar lima ratus ribu Rupiah, katanya untuk pengurusan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Selanjutnya, pada 23 November 2015 minta dikirimkan dana tiga ratus ribu rupiah buat pengurusan surat. Dan terakhir pada 14 Desember 2015 sebesar tiga ratus ribu rupiah untuk upah ongkos pengiriman sepeda motor tadi dari Selat Panjang ke Bengkalis.
"Tapi, setelah menunggu beberapa hari Andre selalu memberikan alasan yang terakhir mengatakan, bahwa sepeda motornya berada di tangan angggota Polsek Tanjung Balai Karimun. Kemudian komunikasi terakhir saya dengannya pada 20 Desember 2015. Setelah itu puluhan sms dan ratusan telpon dari saya tak pernah dibalasnya dan pertemanan BBM dan Facebok juga di blokirnya,"terangnya.
"Setelah saya ada kecurigaan, saya mencoba melacak keberadaanya, tetapi informasi yang saya dapat Mushala/Andre adalah warga Desa Maini Selat Panjang Kepulauan Meranti dia bukan seorang Polisi, melainkan seorang penipu, maling dan bandar narkoba, yang sedang diincar oleh pihak Kepolisian,"tutupnya. (rgr/ivi)