Akses Jalan Luput dari Perawatan Pemkab
PANGKALAN KURAS (HR)-Sejumlah pembangunan khususnya akses jalan di Kelurahan Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras terkesan luput dari perawatan Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
Berdasarkan pantauan di lapangan kondisi jalan aspal yang mengelupas dipenuhi lobang menganga, menjadi pemandangan yang tak asing bagi masyarakat Sorek Satu.
Sebut saja akses Datuk Laksamana, puluhan tahun tak tersentuh perawatan, baru akan di rawat tahun ini melalui APBD 2016. Selain itu, jalan aspal yang rusak hingga gorong-gorong yang pecah membuat badan jalan amblas dan amat membahayakan masyarakat, juga ditemukan di jalan Kampung Baru menuju jalan Sunting Bidadari, Sorek Satu. Alamat jalan ini akan meminta tumbal, bila pihak terkait tak bergegas memperbaikinya.
"Akses jalan SMA Sorek Satu kemudian berbelok ke kanan menuju jalan Sunting Bidadari ini hingga tembus ke Pasar Baru, adalah jalan alternatif masyarakat ketika hendak menuju pasar. Namun, amat disayangkan kondisinya di satu titik, badan jalan amblas mungkin akibat gorong-gorong yang pecah. Tentu saja ini amat membayakan masyarakat maupun anak sekolah yang melewatinya," ungkap Jaka Saputra, Mahasiswa asal Kecamatan Pangkalan Kuras, Minggu (10/1).
Ditegaskan oleh Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kecamatan Pangkalan Kuras (IPM-KPK) ini, seharusnya pemerintah memiliki perencanaan perawatan badan jalan secara berkala.
Tak mesti jalan hancur baru perbaikan dilakukan. Hendaknya, melalui dinas terkait miliki program perencanaan dan perawatan yang terstruktur dengan baik, agar hasil pembangunan di negeri ini semakin berkualitas dan mampu bersaing dengan Kabupaten lainnya.
Kondisi ini yang menjadi catatan serius oleh Pemkab, dinas terkait hingga anggota DPRD kita. Jangan tunggu masyarakat bereaksi, baru perbaikan dilakukan. Atau, sudah meminta nyawa dulu, baru semua pihak menyibukkan diri. Ini yang terjadi saban tahun di negeri ini.
"Mestinya rubahlah pola pikir, kita sudah berada di era baru, 2016. Di mohon segala pembangunan untuk skala prioritas ini di rencanakan dengan matang. Bila satker terkait tak mampu berubah, masih mendendangkan lagu lama, di minta Bupati Pelalawan untuk mengevaluasi satker tersebut," tegas Jaka Saputra.
Jaka menilai, saban tahun APBD yang menjadi silpa hingga ratusan milyar, di picu oleh lemahnya dan tidak mampunya satker di sejumlah dinas bekerja dengan baik. Bukti sahih dilapangan, banyak akses khususnya di Pangkalan Kuras yang tak tersentuh program perawatan, pada hal uang bersisa.
"Seharusnya dinas Pekerjaan Umum turun ke setiap kecamatan, jangan hanya mengango dan menunggu laporan saja. Mesti jemput bola dan data akses mana saja yang butuh perawatan, yang butuh peningkatan. Ingat, uang kita banyak dan tak terserap dengan baik. Itu dipicu oleh lemahnya satker dinas pekerjan umum. Bila tak becus dalam bekerja, Bupati diminta tegas dan memilih orang yang lebih paham dengan kondisi suatu daerah," pungkasnya.***