Soal Reshuffle Kabinet

Jokowi: Bisa Bulan 1

Jokowi: Bisa Bulan 1

JAKARTA (HR)-Hingga saat ini, Presiden Joko Widodo belum kunjung memberikan kepastian kapan akan merombak menterinya. Namun dari kesimpulan sementara, perombakan kabinet atau reshuffle di pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa terjadi cepat atau lambat.

Hal itu disimpulkan dari jawaban Jokowi saat menjawab pertanyaan mengenai reshuffle.

Jokowi
"Bisa bulan 1, bulan 2, bulan 3, bulan 4, terus," kata Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/1).

Presiden Jokowi berulang kali menegaskan bahwa hanya dirinya yang berwenang menilai dan merombak kabinet. Jokowi menolak ditekan oleh pihak lain terkait urusan ini.

Isu reshuffle ini tambah menguat setelah beberapa menteri Jokowi disorot kinerjanya karena banyak menimbulkan kegaduhan dan polemik.
Penyegaran dianggap perlu untuk memberi angin segar bagi laju pemerintahan di era Jokowi.

Terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pihak Istana Kepresidenan memang tak ambil pusing terhadap siapa yang menyebarkan rumor reshuffle tersebut. Ditegaskan Pramono, Presiden Jokowi tidak terpengaruh dengan rumor tersebut.

"Kalau siapa yang menyebarkan rumor, itu nggak penting. Istana tidak tergantung pada rumor, Istana yang memutuskan," ujar Pramono.

Pramono bahkan mengatakan, rumor reshuffle itu disebarkan oleh orang yang berkepentingan untuk menjadi menteri. "Rumor-rumor itu yang membuat ya orang yang kepingin jadi menteri. Tapi biasanya begitu enggak pernah kesampaian. Dijaminlah," tandasnya.

Sebelumnya, sinyal tentang reshuffle kabinet jilid II diyakini tak lama lagi. Soal perombakan itu, juga sempat dibicarakan Presiden Jokowi saat pertemuan dengan para relawan di Istana Kepresidenan, Kamiskemarin. Di pertemuan itu hadir kelompok Projo, Bara JP, Seknas Jokowi.

Pertemuan yang dibungkus dengan agenda makan siang itu berlangsung sekitar dua jam dalam suasana santai. Meski begitu, berbagai isu yang tengah mengemuka juga dibahas para relawan bersama Jokowi, termasuk soal reshuffle.

"Banyak masalah-masalah yang dibahas, termasuk soal reshuffle, kinerja menteri," kata Ketua Umum Projo Budi Arie.

Menurutnya para relawan ikut memberi masukan kepada Jokowi karena kinerja pemerintahan banyak yang harus diperbaiki agar hasilnya maksimal.

"Memang kita diskusi tentang kinerja pemerintahan. Kita menilai banyak yang harus diperbaiki. Presiden sudah tahu," katanya. Lalu, bagaimana sikap Jokowi soal reshuffle?

"Intinya, demi kinerja, Presiden sudah punya bahan yang komprehensif. Presiden sudah punya bahan dan saya yakin presiden punya keputusan-keputusan terbaik," jelas dia.

Meski demikian, lanjut Arie, dia dan para relawan tak mau menekan-nekan atau mendikte Presiden terkait perombakan Kabinet Kerja. Biarlah Jokowi yang nantinya mengambil keputusan. (bbs, okz, kom, dtc, azw)