Kasus DBD Meningkat Enam Kali Lipat
TELUK KUANTAN (HR)- Jumlah kasus DBD dalam kurun waktu satu tahun 2015 jumlahnya mengalami peningkatan enam kali lipat dibanding tahun 2014 lalu.
Dari informasi Dinas Kesehatan, selama tahun 2015 tercatat 286 kasus DBD menyerang masyarakat. Tahun 2014 jumlahnya hanya 45 kasus.
Kasus DBD terbanyak ditemukan di Kuantan Tengah dengan 106 kasus, di Sungai Jering ditemukan 33 kasus dan Kopah 6 kasus. "Ada beberapa desa di Kuantan Tengah menjadi daerah endemik DBD," ujar Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Detri Elvira, Kamis (7/1).
Selain di Kelurahan Sungai Jering, daerah yang menjadi endemik ada di Kenegrian Kari. Sementara di Gunung Toar ditemukan 31 kasus, Lubuk Jambi 13 kasus, Lubuk Ramo 13 kasus. Dan Hulu Kuantan 4 kasus, Singingi di Kelurahan Muara Lembu 11 kasus, Sungai Keranji 6 kasus.
Di Kecamatan Singingi Hilir di wilayah Puskesmas Beringin Jaya 11 kasus, Koto Baru 11 kasus. Di Kecamatan Sentajo Raya 53 kasus, kemudian Cerenti dan Pangean masing-masing satu kasus. Di Pucuk Rantau yang ditangani Puskesmas Pangkalan 2 kasus.
Dibagian lain, Detri Elvira juga menjelaskan salah satu langkah yang dilakukan Dinas kesehatan menekan kasus DBD pada 2016 ini membentuk kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dibeberapa lokasi di Kecamatan Kuantan Tengah.
Diskes juga mendapat dukungan dari pemerintah dan DPRD dengan dianggarkannya program pemberantasan sarang nyamuk.
"Kader Jumantik yang ada sekarang ada di Desa Siterajo, Sungai Jering dan Dusun Tobek Panjang Desa Koto Taluk.
Kader Jumantik yang dibentuk melakukan tugas mengajak masyarakat melakukan 3M Plus.Jadi tujuan pembentukan kader Jumantik selain melibatkanmasyarakat juga memberdayakan masyarakat.
Adanya kader Jumantik akan memudahkan memutus mata rantai penyebaran DBD dengan membasmi tempat-tempat yang menjadi sarang pengembang biakan nyamuk mematikan ini. (rob)