Harga Karet Ancam Kehidupan Petani
TELUK KUANTAN (HR)-Meski dikenal sebagai penghasil bahan baku karet terbesar, namun sejak anjloknya harga karet membuat petani terancam susah. Belum lagi dihantui perubahan musim yang tak menentu.
Harga karet di tingkat petani dihargai Rp5-7 ribu perkilo. Bahkan ada yang menjual dengan harga di bawah Rp5 ribu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perkebunan mengatakan, kebanyakan pabrik karet yang didirikan pengusaha sebatas mengolah dan membersihkan lalu dikirim keluar negeri.
Ini yang menjadi persoalan saat ini, belum ada pabrik yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Sehingga harga karet masih bergantung pangsa pasar dunia.
Kedepan berharap pemerintah pusat mampu menggaet investor membangun pabrik pengolahan karet menjadi bahan jadi. Kalau ini dilakukan mungkin harga karet ditingkat petani bisa tinggi.
Masalah harga, masih bergantung pangsa pasar dunia, apalagi sekarang banyak negara yang ikut mengatur harga karet sehingga terjadi persaingan. (rob)