Tahap Awal Targetkan 10 Ribu Pelanggan
PEKANBARU (HR)-PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) wilayah Riau terus memperluas penggunaan gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Riau.
Untuk tahap awal PGN menargetkan akan mengalirkan untuk 10.000 pelanggan. Dengan daerah pertama yang akan dijangkau mulai dari Tenayan Raya hingga Simpang tiga.
"Tahun 2016 ini, PGN akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan kegunaan gas bumi bagi seluruh para pelanggan rumah tangga di Riau," ungkap Kepala Strategic Business Unit (SBU) Distribusi Wilayah III PGN Area Pekabaru, Wendi Purwanto kepada Haluan Riau, Senin (4/1) di kantornya.
Menurutnya ada dua indikator alternatif dalam pembuatan saluran gas kota tersebut, yakni melalui pipa distribusi dan juga pembangunan mini stasiun PNG (pusat netralisir gas).
Dijelaskannya, pengaliran gas bumi atau yang disebut dengan gas kota ini, awalnya akan selesai di 2016. Namun karena terkendala dengan belum selesainya pembangunan pipa distribusi sepanjang 60 Km, dari Perawang-Pekanbaru sehingga berdampak terhadap pengaliran gas kerumah tangga ini menjadi tertunda.
Karena pipa tersebut digunakan sebagai jaringan tempat mengalirkan gas tersebut. "Penundaan ini seiring dengan rencana pembangunan pengembangan pembangkit listrik, yang dipusatkan didaerah Tenayan Raya. Karena sesuai dengan rencana bahwa pembangunan gas kota ini akan dilakukan setelah pipa distribusi tersebut selesai," ujar Wendi.
Ditambahkan, untuk kontruksi bukanlah menjadi kendala bagi PGN. Karena sesuai dengan rencana tersebut, PGN sudah mengganggarkan pembangunan pipa gas baja tersebut sebesar Rp1 triliun yang bersumber dari APBN.
Hanya saja karena jaringan distribusi belum selesai makanya membuat pihaknya terpaksa menunggu."Karena tidak mungkin kita bangun pipa sementara jaringan belum ada," paparnya.
Sementara itu, lanjutnya, apabila dari alternatif pertama tidak juga berjalan, maka PGN akan melakukan alternatif kedua yakni dengan pembangunan stasiun mini PNG, dimana stasiun tersebut berfungsi sebagai stasiun penampung gas yang nantinya dinetralisir sebelum dilakukan pengaliran.
Sementara gas bumi tersebut akan diangkut dengan menggunakan trailer menuju stasiun. "Jadi kita pastikan gas kota ini nantinya akan selesai dan dialirkan di 2017. Karena proses pengerjaan pembangunan pipa jaringan tersebut memakan waktu 10-12 bulan," pungkasnya.
Dengan sistem kotak, jaringan pipa nantinya akan dibuat secara bertahap mulai dari Tenayan Raya-Simpang Tiga. kemudian baru dilanjutkan menuju Panam-Marpoyan Damai, dan dilanjutkan ke daerah lainnya.
Tahap Sehingga pembangunannya bisa tertata, karena nantinya Pekanbaru akan menjadi daerah pertama yang menerapkan gas kota dan menjadi pilot project baru daerah lainnya.
Untuk estimasi penggunaan gas bumi atau gas kota ini, diperkirakan dalam 1 bulan pelanggan hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp30-40 ribu perbulan. Jadi bisa lebih irit dan juga dari sisi keamanannya juga lebih aman,"tutup Wendi.
Gas bumi sebagai energi baik yang ramah lingkungan, efisien dan aman, terbukti mampu memberikan manfaat bagi ratusan ribu pelanggan rumah tangga. Penyaluran gas bumi untuk rumah tangga ini merupakan program PGN Sayang Ibu yaitu menambah pelanggan rumah tangga PGN sebanyak 1 juta rumah tangga di Indonesia.(nie)