Dari Lampung sampai Palembang
Bandarlampung (HR)- Presiden Joko Widodo mengambil keputusan berani dengan meresmikan pembangunan proyek raksasa Tol Trans Sumatera, yang pencanangannya dilakukan di Desa Sabahbalau Kabupaten Lampung Selatan, sekitar 5 km dari Kota Bandarlampung, pada 30 April 2015 lalu.
Presiden bahkan memberikan tenggang waktu agar Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni- Desa Sabahbalau- Terbanggi Besar-Palembang tuntas dalam waktu dua setengah tahun hingga tiga tahun ke depan.
"Tahun 2018, pembangunan Tol Trans Sumatera ini harus selesai hingga Palembang," kata Presiden ketika itu.
Dengan kata lain, Tol Trans Sumatera ruas Lampung-Palembang sudah harus bisa digunakan sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018, yang akan berlangsung mulai 18 Agustus- 2 September 2018 di Jakarta, Jawa Barat dan Sumsel.
Sebenarnya pembangunan Tol Trans Sumatera sudah diwacanakan sejak era pemerintahan Presiden Soekarno. Namun, Presiden Joko Widodo yang akhirnya mengambil langkah nyata dengan mencanangkan pembangunan Tol Trans Sumatera, yang pembangunannya dimulai dari Lampung.
"Masyarakat Lampung sudah 20 tahun menanti jalan tol. Dahulu jalan tol ini diperediksi tidak jadi dibangun, dan sekarang sudah nyata, dan akan segara dinikmati oleh masyarakat," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan saat mendampingi Presiden Jokowi yang mengecek kemajuan pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni- Terbanggi Besar.
Panjang jalan tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Lampung sekitar 140,41 km dengan luas 2.671,62 hektare melintasi tiga kabupaten di Lampung, yakni Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, dan Lampung Tengah.
Jalan tol itu berada di wilayah Kabupaten Lampung Selatan sepanjang 104,7 km dengan luas 1.867,70 ha, sedangkan di Pesawaran sepanjang 5,60 km dengan luas 135,18 ha, dan Lampung Tengah sepanjang 30,11 km seluas 668,48 ha.
Pembebasan lahan tol ruas Bakauheni- Desa Sabahbalau-Terbanggi Besar sepanjang 140 km ditargetkan selesai pada Mei 2016.
Mulai Januari 2016, pembebasan lahan Tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah - Pematang Panggang Kabupaten Mesuji, Lampung sepanjang 109 km akan dilakukan, dan ditargetkan tuntas pada Desember 2016.
Empat Kontraktor
Ada empat BUMN yang ditunjuk menjadi kontraktor pembangunan Tol Trans Sumatera, yakni Pembangunan Perumahan, Waskita, Adhi Karya dan WIKA di ruas Bakauheni- Desa Sabahbalau-Terbanggi Besar. Di wilayah Lampung, sejauh ini baru PP dan Waskita yang sudah melakukan pembangunan jalan tol di lahan yang sudah dibebaskan, sedang Waskita dan Adhi Karya masih terkendala lahan.
Namun belakangan ini, Adhi Karya sudah mulai melakukan pengerjaan proyek tol karena sudah ada lahan yang sudah dibebaskan. Khusus di Desa Sabahbalau saja hingga pertengahan Desember 2016, sudah sepanjang 2,65 km jalan yang dicor untuk empat jalur.
Tol Trans Sumatera dirancang mampu dilalui kendaraan yang bertonase maksimum 90 ton. Badan jalan tol yang dibangun terdiri atas "rigid" atau cor beton badan jalan bagian atas setebal 30 cm, "lean concrete" atau pengerjaan bagian tengah badan jalan setebal 10 cm, dan "base" atau pengerjaan bagian bawah badan jalan setebal 20 cm.
Jalan tol Trans Sumatera nantinya akan memiliki lebar kurang lebih 21 meter. Lebar tersebut terdiri atas lebar dua jalur jalan untuk dua arah kendaraan dengan lebar masing-masing 9,2 meter.
Selain itu, di pinggir jalan juga akan dibuat bahu jalan dengan lebar masing-masing 2,5 meter, sedangkan di antara kedua jalur akan dipasang median selebar 2,25 meter.
Tol Lampung-Palembang
Bagaimana dengan ruas tol Lampung-Palembang, karena kota itu juga bertindak sebagai tuan rumah Asian Games 2018 ?
Menteri BUMN Rini Soemarno menyebutkan Tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang Kabupaten Mesuji Lampung- Palembang akan dikerjakan mulai Maret 2016.
BUMN yang tetap menjadi kontraktor utama pembangunan jalan tol itu, kecuali di ruas Kayu Agung-Palembang yang dikerjakan oleh perusahaan swasta.
"Kami terus mendorong pengerjaan jalan tol, baik yang dikerjakan oleh BUMN maupun swasta, agar selesai sebelum Asian Games," kata dia.
Karena itu, Menteri menyebutkan dirinya tetap memantau progres pembangunan Tol Trans Sumatera mulai dari Bakauheni Lampung Selatan hingga Kayu Agung Sumatera Selatan. Pembangunan Tol Trans Sumatera tidak hanya akan berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian di Lampung, tetapi juga di Jawa dan Sumatera.
Pendistribusian barang akan menjadi lebih lancar dengan biaya lebih murah, dan minat investor menanamkan modalnya di Lampung dan Jawa juga akan meningkat.
Pembangunan jalan tol dapat mempermudah konektivitas antarprovinsi dan mempercepat distribusi hasil pertanian dan industri.
Pemerintah, sebagaimana disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, juga segera memprioritaskan pembangunan jalan tol Palembang-Tanjung Api Api untuk menuju ke pelabuhan samudera dan kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Setelah tol Bakauheni-Palembang, mudah-mudahan tahun depan tol yang menghubungkan Kota Palembang dengan Pelabuhan Samudera dan kawasan KEK di Tanjung Api Api wilayah Kabupaten Banyuasin itu bisa dimulai pembangunannya," katanya.
Penyelesaian Tol Trans Sumatera sebenarnya bisa dipercepat lagi jika pembebasan lahannya segera dituntaskan.
Sehubungan itu, pemerintah daerah dan pemerintah pusat perlu bekerja lebih keras lagi untuk menuntaskan pembebasan lahan tol di tahun 2016, agar Tol Trans Sumatera selesai sebelum Asian Games 2018. (ant/rin)